• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home RuangPolling

Survey SMRC: Religiusitas Warga Punya Pengaruh Dalam Pilihan Politik

by Ruang Politik
25 April 2022
in RuangPolling
441 4
Religiusitas Warga Punya Pengaruh dalam Pilihan Politik/Ist

Religiusitas Warga Punya Pengaruh dalam Pilihan Politik/Ist

476
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM-Religiusitas warga memiliki pengaruh dalam pilihan politik, tapi terbatas. Demikian dikemukakan ilmuan politik, Prof. Saiful Mujani, pada program Bedah Politik episode “Apakah Agama Penting dalam Pilihan Politik?” yang tayang di kanal Youtube SMRC TV pada Senin, (25/4/2022).

Saiful menjelaskan bahwa untuk mengukur tingkat religiusitas warga, ada sejumlah indikator yang digunakan, antara lain intensitas beribadah di rumah ibadah, perasaan ketaaan pada perintah agama, frekuensi untuk mempertimbangkan agama dalam setiap pengambilan keputusan, intensitas menjalankan ritual keagamaan, dan identifikasi diri dalam tiga tipologi keagamaan yang dibuat oleh Clifford Geertz: santri, abangan, dan priyayi.

RelatedPosts

Hasil Survei Jeblok, PPP Terancam Tidak Lolos ke Parlemen

Survei ICRC: Perindo Berpeluang Lolos ke Senayan

Survei IPO: Anies-Imin Salip Ganjar-Mahfud, Prabowo Terbebani Gibran

Saiful menunjukkan hasil survei nasional yang dilakukan oleh SMRC pada Maret 2022 tentang religiusitas warga. Pada survei itu, mayoritas warga mengaku selalu atau cukup sering melakukan ibadah di rumah ibadah, 62 persen. Yang mengaku jarang 31 persen. Yang mengaku sangat jarang atau tidak pernah hanya sekitar 5 persen.

Saiful menyatakan bahwa data ini cukup reliable. “Dilihat secara umum untuk semua agama, sekitar 2/3 masyarakat kita cukup religius,” tegasnya.

Pada pertanyaan tentang ketaatan terhadap perintah agama di mana responden diminta menilai level ketaatannya sendiri, pengakuan subjektif mereka yang menyatakan taat dan sangat taat sangat besar. Yang menyatakan sangat atau cukup taat sebesar 86 persen. Yang mengaku kurang atau tidak taat sama sekali sebesar 12 persen.

Khusus untuk yang beragama Islam, yang mengaku rutin menjalan ibadah puasa adalah 67 persen. Yang rutin melakukan salat lima waktu 49 persen. Salat sunnah 14 persen.

Menurut Saiful, dilihat dari hirarki ritualnya, data ini logis atau reliable.

Berdasarkan tipologi keagamaan, khusus untuk warga Muslim, walaupun tidak lebih dari 50 persen, publik paling banyak menempatkan diri sebagai santri, 41 persen. Yang mengaku abangan 26 persen. Yang priyayi 2 persen. Dan ada 30 persen yang tidak bisa mengidentifikasi diri.

Berdasarkan tipologi keagamaan, khusus untuk warga Muslim, walaupun tidak lebih dari 50 persen, publik paling banyak menempatkan diri sebagai santri, 41 persen. Yang mengaku abangan 26 persen. Yang priyayi 2 persen. Dan ada 30 persen yang tidak bisa mengidentifikasi diri.

Saiful menerangkan bahwa santri adalah tipologi warga Muslim yang taat menjalankan agama. Sementara yang abangan kurang taat, yaitu mereka punya bentuk ritual yang berbeda, berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan leluhur. Namun, lanjut Saiful ketika bertanya pada masyarakat, peneliti tidak memberi penjelasan santri, abangan dan priyayi itu apa. Karena hal itu menyangkut identitas.

Dilihat dari data-data ini, kata Saiful, walaupun tidak begitu tinggi, masyarakat Indonesia secara umum religius dan mengaku bahwa agama itu penting dalam hidup mereka.

Berita Terkait:
Survey SMRC: Orientasi Pemilih Indonesia Cenderung Ke Nasionalis

SMRC Ungkap Ganjar dan Anies Menguat, Prabowo Melemah, Duet Anies-AHY Potensial

Survey SMRC: Prabowo dan AHY Tertinggi, Muhaimin dan Airlangga Nyungsep

Survey SMRC: Kepuasan Publik Atas Kinerja Presiden Menurun Dalam 3 Bulan Terakhir

Bagaimana efek beragama terhadap pilihan partai politik? Saiful menunjukkan bahwa sebetulnya yang paling kuat hubungannya dengan pilihan politik adalah identitas beragama. Walaupun pengaruhnya kuat, tambah Saiful, tapi terbatas. Kalau yang bersaing antara PKS dan PDIP, maka faktor identitas agama ini akan muncul. Tapi kalau, misalnya, yang bersaing adalah PDIP dengan Nasdem, faktor ini menjadi kurang penting.

Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor santri, abangan, dan priyayi tidak penting.

“Tesis Clifford Geertz yang melihat tipologi priyayi, santri dan abangan mempengaruhi perilaku politik, data SMRC tidak menunjukkan itu,” jelas Saiful.

Sementara intensitas beribadah di rumah ibadah memiliki hubungan signifikan dengan perilaku politik warga, tapi terbatas pada PKS dan PDIP. Salat lima waktu juga demikian, berpengaruh tapi terbatas.

“Jadi kalau pertanyaannya apakah religiusitas itu memiliki pengaruh dalam perilaku politik? Punya, tapi terbatas,” terang Guru Besar Ilmu Politik UIN Jakarta ini.

Saiful melanjutkan bahwa kalau agama betul-betul tidak penting dalam politik, tidak mungkin ada partai seperti PKS. Kenyataannya ada, tapi kekuatannya terbatas. Selama ini, partai agama seperti PKS tidak pernah mendapatkan dukungan dalam Pemilu menembus dua digit, selalu di bawah 10 persen. Demikian pula partai Islam lain seperti PPP.

Apakah kecenderungan orientasi politik masyarakat Indonesia nasionalis? Saiful menyatakan, ya. Itu yang menjelaskan, kata dia, mengapa yang mendapatkan suara terbesar dalam setiap Pemilu adalah partai-partai nasionalis, yang orientasi keagamaannya moderat, walaupun religius.

Doktor lulusan Ohio State University, Amerika Serikat, ini menekankan bahwa pengaruh religiusitas dalam politik Indonesia memang ada, tapi terbatas. Kalau pengaruhnya besar, maka partai-partai seperti PKS akan membesar. Tapi sejauh ini, sejak Pemilu 1955, kekuatan politik identitas Islam semakin kecil. Dulu pada Pemilu pertama, 1955, gabungan partai-partai Islam di parlemen sekitar 46 persen. Sementara sekarang partai yang kelihatan kuat Islamnya hanya PKS dan PPP. Kalau dijumlahkan tidak lebih dari 15 persen.

“Artinya dari waktu ke waktu, kecenderungan politik Islam makin kurang kuat. Walaupun masyarakatnya cenderung religius,” pungkasnya.(BJP)

Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)

Tags: Capres 2024Pemilu 2024Pilpres 2024Presiden JokowiRuang PolitikSMRCsurvey
Previous Post

Honor Nyanyi Rossa dari DNA Pro Disita, Gus Nadir: Cara Kerjanya Polisi Gak Bener

Next Post

Politisi Senior PAN Dikabarkan Loncat ke Nasdem

Ruang Politik

Next Post
Politisi senior PAN Asman Abnur /Ist

Politisi Senior PAN Dikabarkan Loncat ke Nasdem

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ilustrasi ASN/Ist

Ada ASN Mengaku Kena Intimidasi Menangkan Ganjar?, Ini Respons PDIP…

1 tahun ago
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo/Ist

Bamsoet Dorong Menteri ATR/Kepala BTN Tegas Berantas Mafia Tanah

3 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Habib Rizieq/Ist

Habib Rizieq Tak Mau Ikut Campur Soal Pemilu 2024

3 tahun ago
Muhamad Mardiono, Plt. Ketua Umum PPP/Ist.

Terpilih Jadi Plt Ketum PPP, Ini Profil Muhamad Mardiono

3 tahun ago
Melon Indonesia Hadirkan Playlist ‘Erick Thohir’s /Ist

Melon Indonesia Hadirkan Playlist ‘Erick Thohir’s Favourite Hits’ di Aplikasi Langit Musik

3 tahun ago
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Luqman Hakim/Ist

Berbeda dengan Muhaimin, Politisi PKB ini Minta Pemilu Tetap 2024

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In