Sahroni menegaskan, pernyataan Harvick tidak elok. Sebab, tidak mungkin sebagai seorang pejabat publik terlebih seorang menteri bisa dengan mudah menghilang.
RUANGPOLITIK.COM – Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan dirinya tidak mengetahui keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo setelah ditetapkan tersangka oleh KPK.
Harvick juga menyebut “kehilangan” kontak dengan politikus NasDem itu, kontak terakhir sebelum SYL terbang ke Spanyol.
Namun, NasDem membantah SYL menghilang setelah ditetapkan tersangka oleh KPK. Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni, lantas mengkritik pernyataan Harvick.
Sahroni menegaskan, pernyataan Harvick tidak elok. Sebab, tidak mungkin sebagai seorang pejabat publik terlebih seorang menteri bisa dengan mudah menghilang.
“Wamentan harus banyak belajar tentang komunikasi yang baik di ruang publik. Dia (Harvick) kan pejabat, harusnya tahu yang baik dan buruk,” kata Sahroni kepada wartawan, Rabu (4/10).
Wakil Ketua Komisi III DPR Ri ini menduga, Harvick memiliki masalah personal dengan SYL.
Itu tanda kelihatan bahwa Wamentan enggak suka sama Mentan. Ngawur, omongan Wamentan enggak patut dicontoh,” tuding Sahroni.
Lebih jauh, Sahroni mengaku bingung dengan sikap Harvick terhadap SYL. Menurutnya, tujuan SYL pergi ke luar negeri, yakni Spanyol dan Italia merupakan tugas negara, guna menghadiri kegiatan Food and Agriculture Organization (FAO), badan pangan PBB.
“Kalau hilang itu sudah jadi DPO, ini kan dia (SYL) dalam rangka dinas negara dan dapat penghargaan dunia tentang pangan. Dalam forum FAO dapat penghargaan,” ucap Sahroni.
Pernyataan Harvick
Sebelumnya diberitakan, Harvick mengaku tak mengetahui posisi SYL.
“Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan pak menteri sampai hari ini,” kata Harvick pada Selasa (3/10) kemarin.
Sepengetahuan Harvick, SYL memang berpergian bersama dengan beberapa pejabat Eselon I dan Eselon II. Namun, ketika kunjungan selesai dan akan kembali ke Indonesia, rombongan terpisah.
“Kalau dari Spanyol, informasi terakhir yang kami terima itu memang berbarengan dengan beberapa pejabat eselon kami. Eselon I ada yang ikut tiga orang, juga ada Eselon II yang ikut kunjungan kerja Pak Menteri dan ada beberapa staf. Kembali ke tanah airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah,” jelas mantan bendahara PBNU ini.
Wartawan lalu bertanya apakah ada indikasi SYL melarikan dri, Harvick enggan berspekulasi.
“Wah, insyaallah, sih, enggak, ya. Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insyaallah,” kata Harvick.
Lalu apakah ada upaya lapor ke ke KBRI atau pihak berwenang?
“Kelihatannya pemerintah, tentu instansi yang bertanggung jawab sama hal ini sudah… mungkin sudah mulai mencari posisi keberadaan Pak Menteri kita,” jawab Harvick yang dilantik Presiden Jokowi sebagai Wamentan pada 23 Desember 2020 ini.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)