Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan keputusan PDIP yang disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rekernas) harus dihormati.
RUANGPOLITIK.COM – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyatakan menghormati keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menutup peluang duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan keputusan PDIP yang disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rekernas) harus dihormati.
“Ya, saya pikir apa yang disampaikan dalam Rakernas PDIP adalah keputusan tentang pencapresan, karena itu kami menghormati,” kata Sufmi Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10).
Dasco menyebut baik Gerindra maupun PDIP telah menentukan dan menetapkan pilihan politik masing-masing. Sehingga, lanjutnya, Gerindra akan fokus dan konsentrasi memenangkan Pilpres 2024.
“Menjelang pendaftaran yang tidak berapa lama lagi, marilah kita kemudian sama-sama berkonsentrasi untuk mempersiapkan segala sesuatunya bagi kelancaran pilpres,” ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan terkait penentuan bakal calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 akan diputuskan bersama ketua umum partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sufmi enggan menanggapi terkait wacana dan kans Prabowo Subianto berduet dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD atau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pilpres 2024.
“Saya enggak bisa mengomentari nama-nama cawapres, karena itu kewenangan ketum-ketum partai koalisi,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menegaskan pihaknya menutup rapat-rapat peluang duet antara bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Dia menegaskan bahwa PDIP dan partai pendukung dalam koalisi telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
“Iya (menutup pintu duet sebagai bakal cawapres Prabowo), menegaskan bahwa capres dari PDIP, bekerja sama dengan partai pendukung adalah Bapak Ganjar Pranowo,” ujar Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10).
Djarot mengatakan bahwa tidak mungkin Ganjar diturunkan posisinya menjadi calon wakil presiden. Pasalnya, empat partai politik pengusung Ganjar yakni PDIP, PPP, Hanura dan Perindo telah menetapkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjadi capres.
“Artinya apa, artinya tidak mungkin ya, sekali lagi, tidak mungkin, dan menutup kemungkinan sama sekali untuk diturunkan sebagai cawapres. Beliau adalah capres,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku bingung dengan kemunculan isu duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di media massa.
“Saya sendiri sampai bingung loh, di media tiba-tiba dibilang begini (duet Ganjar-Prabowo), ‘iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya’,” ujar Megawati dalam penutupan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)