RUANGPOLITIK.COM – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Trunojoyo Bergerak, menggelar aksi tolak perpanjangan jabatan presiden dan 3 Periode dengan memblokade akses jalan Jembatan Suramadu Senin (11/4).
Aksi tersebut sempat rusuh, karena mahasiswa yang mendesak ingin masuk ke dalam gedung DPRD Kabupaten Bangkalan, mendapatkan penahanan oleh pihak keamanan.
Aksi dorong-dorongan sempat terjadi, sampai akhirnya mahasiswa berhasil masuk ke dalam gedung dan melakukan orasi.
Polisi kemudian menyemprotkan air dari watercanon, namun para mahasiswa tidak bergeming tetap berorasi dan meminta anggota DPRD untuk menemui mereka.
Dalam orasinya mereka meminta para pejabat pusat dan daerah peka dengan rentetan masalah penderitaan rakyat saat ini, seperti kenaikan harga BBM dan sembako, bukan malah menggagas 3 periode dan perpanjangan jabatan presiden.
Sebelumnya aksi berlangsung di Jembatan Suramadu dan mereka berniat untuk memblokade jembatan terpanjang di Indonesia itu.
“Atas nama rakyat kami blokade Suramadu, kami minta para elit lebih peka , rakyat menolak wacana 3 periode , tolong ditangani segera masalah BBM dan sembako,” ujar Abdurrahman, koordinator aksi.
Berita terkait:
Demo Mahasiswa, Polisi Cegat Massa yang Bawa Barang Berbahaya
Ingatkan Pesan Kapolri, DPR: Polisi Hindari Gesekan Saat Kawal Demo Mahasiswa
Koordinator BEM SI Berharap Ada Pimpinan DPR Temui Aksi Massa
Akibat blokade arus lalu lintas dari Surabaya ke Madura sedikit tersendat. Usai aksi di Suramadu, aksi mahasiswa dijadwalkan berlanjut ke Gedung DPRD Bangkalan.

Unjuk rasa juga terjadi Sampang dan Pamekasan Madura dengan tuntutan serupa. Di Sampang sejumlah tokoh agama juga turut serta. Sementara di Pamekasan mahasiswa yang kesal gagal menggelar dialog dengan wakil rakyat menyegel ruang Kantor Ketua DPRD.
Saat mahasiswa tiba hanya ada dua wakil rakyat yang ada padahal jumlahnya 45.
“Kami datang ingin berdialog dengan wakil rakyat tidak ada yang hadir termasuk ketuanya tidak ada,” ujar salah seorang mahasiswa. (FA)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)