Bencana itu termasuk pohon tumbang di 31 titik, banjir di 12 titik, longsor di 29 titik, bangunan jebol di 4 titik, dan jalan jebol di 1 titik
https://rupol.id —Setidaknya satu orang meninggal dunia akibat longsor di tengah cuaca ekstrem yang juga memicu banjir di sejumlah wilayah Bali sejak Jumat (7/7/2023).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat 29 longsor dan belasan titik banjir di sejumlah wilayah akibat cuaca ekstrem sejak Jumat (7/7/2023).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan bahwa satu orang meninggal dunia akibat longsor. Sementara itu, satu orang juga hanyut, tapi selamat.
Ia menjabarkan bahwa hingga pukul 17.00 WITA, tercatat 78 kejadian bencana yang mencakup longsor, pohon tumbang, dan banjir akibat cuaca ekstrem.
Bencana itu termasuk pohon tumbang di 31 titik, banjir di 12 titik, longsor di 29 titik, bangunan jebol di 4 titik, dan jalan jebol di 1 titik.
“Data masih bersifat sementara dan akan diupdate pada kesempatan berikutnya,” kata Rentin.
Di Kota Denpasar, satu pohon tumbang di Jalan Drupadi, Denpasar. Satu korban mengalami luka ringan.
Di Kabupaten Badung, ada 19 kejadian bencana, yaitu 6 titik tanah longsor, 8 titik pohon tumbang, 2 titik banjir, dan 3 bangunan roboh.
Untuk Kabupaten Gianyar, tercatat 28 kejadian, yaitu 16 pohon tumbang, 11 titik tanah longsor, 1 orang terluka karena hanyut. Total kerugian mencapai Rp10 juta.
Di daerah Kabupaten Tabanan, terdapat 3 titik banjir. Di Kabupaten Jembarana, tercatat 9 kejadian, yaitu 3 pohon tumbang dan 6 titik lokasi banjir.
Kabupaten Karangasem mencatat 4 kejadian,yaitu 1 titik lokasi banjir, 1 pohon tumbang, dan 2 tanah longsor. Akibat bencana-bencana ini, satu orang meninggal dunia, satu orang masih dalam pencarian, dan satu orang luka berat.
Di Kabupaten Bangli, tercatat15 kejadian, di antaranya 3 pohon tumbang, 10 titik tanah longsor, 1 bangunan roboh, dan 1 jalan jebol.
Di Kabupaten Klungkung, sejumlah warga dievakuasi ke Balai Budaya Klungkung karena air sungai meluap.
“Hasil koordinasi saat ini masih dilakukan penanganan di lapangan. Ada warga dievakuasi ke Balai Budaya Klungkung karena air sungai meluap,” katanya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)