RUANGPOLITIK.COM-Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan ada plus minus Sandiaga jika berpasangan dengan Ganjar. Sisi plusnya, Dedi menilai duet ini bagus dari sisi kombinasi ketokohan bila terwujud. Sandiaga, kata dia, masih menyimpan basis massa yang menganggapnya perwakilan kelompok religius, seperti yang disematkan publik pada Pilpres 2019 lalu.
“Sementara Ganjar, tentu melekat identitas Nasionalis, untuk itu Sandiaga akan cukup mampu memberikan celah dipilih di kalangan pemilih yang belum masuk ke Ganjar,” katanya.
Sisi minusnya, Dedi berpandangan posisi cawapres dari PPP untuk Ganjar masih cukup jauh. Alasannya, ia mengatakan pemilih PPP dalam Pemilu dalam survei yang dilakukan lembaga IPO bulan Juni 2023 ini tidak didominasi pemilih Ganjar, melainkan Prabowo dan Anies.
“Artinya PDIP belum tentu memberikan posisi cawapres pada Sandiaga,” tegas Dedi.
Kemudian, Dedi melihat masih ada sosok Menteri BUMN Erick Thohir yang digadang ditawarkan oleh PAN menjadi cawapres Ganjar.
Belakangan ini PAN gencar menawarkan Erick untuk menduduki kursi cawapres, baik kepada Ganjar maupun Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Baginya, kondisi ini mempersulit peluang Sandiaga.
“Asumsi Erick Thohir bakal mempersulit posisi Ganjar menggambarkan jika deklarasi PPP ke Sandiaga hanya untuk senangkan Sandiaga tanpa ada upaya konkrit, Sandiaga seharusnya tidak terburu-buru ambil kesempatan bergabung ke PPP,” kata Dedi.
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam mengatakan Sandiaga sebagai salah satu sosok potensial yang dapat digaet sebagai cawapres Ganjar.
“Tentu punya peluang ya. Apalagi PPP sudah jadi anggota koalisi. Kan sudah fix jawabannya usulkan Sandi,” kata Surokim, Minggu (18/6/2023).
Menurutnya, setidaknya ada beberapa faktor keunggulan Sandiaga untuk digaet Ganjar sebagai cawapresnya. Pertama, Sandiaga memiliki modal finansial yang mumpuni. Baginya, modal finansial ini nantinya dapat dikonversi sebagai instrumen memenangkan kontestasi.
Selain berstatus politikus, Sandi dikenal sebagai seorang pengusaha. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2022, Sandiaga tercatat memiliki kekayaan mencapai Rp10,9 triliun. Kekayaannya naik Rp 300 miliar dibandingkan 2021.
Surokim mengatakan seseorang kandidat akan kesulitan bila cuma memiliki modal politik tanpa diimbangi kekuatan finansial.
“Harus di akui dia punya kekuatan modal kapital itu, pembiayaan itu. Modal finansial, kapital tadi tak dimiliki semua kandidat,” katanya.
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)