RUANGPOLITIK.COM-Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rhuzhanul Ulum menginginkan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang mendampingi Ganjar Pranowo berasal dari PPP. Hal itu, kata dia, bukan tanpa alasan. Ia menilai kombinasi antara partai nasionalis dengan partai agamis sudah terjalin sejak lama.
“Mudah-mudahan Cawapresnya dari orang yang punya KTA PPP, siapa tahu politik kan tidak bisa memastikan sebelum terjadi, saya mudah-mudahan PDI-P dengan PPP adalah Persatuan Kebersamaan Kolaborasi antara Nasionalis dan Religius,” kaya Uu ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (6/6/2023).
Dukungan PPP kepada Capres Ganjar Pranowo disebut harga mati. Sebagai kader sekaligus pengurus wilayah, pihaknya mengaku telah mengintruksikan kepada kader agar menyukseskan pencalonan Ganjar Pranowo.
“Oleh karena itu saya sebagai pengurus wilayah mengintruksikan kembali kepada Kader yang ada di Kabupaten Kota untuk mensukseskan pencalonan Pak Ganjar,” ujarnya.
Uu melihat sosok Ganjar dipasangkan dengan sosok yang religius, akan kembali mengulang sejarah, seperti pasangan Bung Karno dan Bung Hatta serta Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin.
“Perlu dipahami, Negara ini di bangun oleh dua kepimpinan tersebut, dari sejak dulu sampai sekarang, Bung Karno dengan Bung Hatta kan gitu. Kemudian Pak Jokowi dan Pak Maruf Amin, ya siapa tahu antara partai yang berlebelkan Nasionalis dan partai Islam,” bebernya.
Uu meyakini, jika hanya partainya yang memliliki azas Islam dan kolaborasi Nasionalis dan Agamis masih relevan untuk mempertahankan Pancasila.
“Kenapa PPP disebut partai Islam karena satu-satunya partai yang berazaskan Islam hanya PPP, jadi hanya satu di Indonesia Parta Islam yang memiliki Azas yakni PPP, pembeda jadinya. Kalau pada prinsipnya sama semua partai untuk keadilan, demokrasi, mensejahterakan rakyat kemudian mempertahankan Pancasila, kalau di PPP ada tambahnya memperjuangkan nilai-nilai Islam dalam berbangsa dan bernegara di bawah NKRI berdasarkan Pancasila,” pungkasnya.
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)