RUANGPOLITIK.COM — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno hingga kini masih belum memilih partai politik yang baru setelah keluar dari Partai Gerindra. Sandi tampaknya mengalami dilema untuk bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun Sandi menepisnya. Ia mengatakan dalam menentukan partai politik yang akan ia pilih diperlukan kesamaan pemikiran.
“Saya merasa bahwa dalam melakukan langkah-langkah ke depan ini kita harus memiliki kesamaan pemikiran dan sama sekali tidak ada dilema,” kata Sandiaga Uno di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/5/2023).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, untuk memilih kendaraan politik diperlukan kesamaan pikiran dan gagasan antara dirinya dan parpol. Hingga saat ini gagasan dan pikiran itu terus dibentuk untuk menentukan parpol pilihannya.
“Kesamaan pemikiran dan gagasan ini akan terus kita bentuk dan pada saat yang tepat tentunya saya percaya bahwa berjuang itu harus melalui kendaraan politik, kendaraan politik itu adalah parpol yang saya yakini pada saatnya nanti tercapai kesamaan pikiran dan kita akan melangkah bersama ke depan,” katanya.
Sandi menegaskan pilihan kendaraan politik bukan terkait tawaran partai mana yang lebih menarik. Pertimbangannya, jelas dia, bagaimana cara untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Bukan urusannya menarik buat saya. Tapi ini adalah bagaimana menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Untuk diketahui, Sandiaga Uno resmi pamit dari Partai Gerindra. Hal tersebut disampaikan Sandi saat menghadiri acara open house yang digelar Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pada Minggu, 23 April 2024.
Dalam acara ini, Sandi mengaku sempat berbincang secara tertutup bersama Dasco. Dalam perbincangan itu, selain bermaaf-maafan, dirinya juga menyampaikan sejumlah pemikiran.
“Intinya mohon pamit,” kata Sandiaga Uno usai berbincang tertutup bersama Dasco di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta.
Menurut Sufmi Dasco Ahmad, Sandi menyampaikan permohonan maaf kepada dirinya dan khususnya kepada Prabowo Subianto.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)