Bobby Nasution mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh hingga mampu menyatakan bahwa lampu pocong itu merupakan proyek yang gagal.
RUANGPOLITIK.COM —Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengungkapkan proyek lampu jalan di wilayahnya atau yang disebut dengan lampu pocong merupakan proyek yang gagal. Hal itu disampaikannya melalui unggahan Twitter miliknya
“Proyek lampu jalan yang selama ini disebut lampu pocong oleh masyarakat kami anggap proyek ini total loss atau proyek gagal,” katanya melalui Twitter @bobbynasution_.
Bobby Nasution mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh hingga mampu menyatakan bahwa lampu pocong itu merupakan proyek yang gagal. Oleh karena hal tersebut, ia meminta kontraktor untuk mengembalikan uang pemerintah yang sebelumnya telah diberikan untuk membayar pengerjaan proyek.
“Untuk itu, saya meminta kontraktor mengembalikan uang Rp 21 miliar yang sudah dipakai untuk mengerjakan proyek lampu ini,” ujarnya.
“Anggaran untuk pengerjaan lampu pocong ini total anggarannya kurang lebih Rp25 miliar, yang sudah dibayarkan kepada pekerja atau pihak ketiga itu sebesar Rp21 miliar. Jadi, Rp 21 miliar itu harus dikembalikan karena proyek ini dianggap total loss, karena pemeriksaan sudah menyeluruh, baik dari materialnya, speknya, jarak antar lampunya, pokoknya banyak sekali hampir menyeluruh, ini tidak sesuai dengan spek,” ucapnya.
Bobby Nasution menyebut bahwa pembongkaran lampu pocong itu harus dilakukan oleh pemilik lampu. Mengingat, kepemilikan lampu pocong belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Medan.
“Nanti akan ditagih melalui Dinas SDABMBK, dan kalau yang harus membongkar, ini yang harus melakukan pembongkaran itu adalah pemilik dari bangunan itu sendiri. Karena milik bangunan ini belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Medan, silahkan bongkar sendiri,” tuturnya.
“Saya berharap juga ke berikutnya untuk inspektorat untuk bisa melihat lebih jauh lagi, bagaimana perencanaan ini bisa terjadi, karena saya sudah sering sampaikan dari rencana awal sampai dengan eksekusi di lapangan, apa yang didiskusikan, apa hasil di lapangan jauh berbeda,” katanya.
Cuitan dari menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pun menarik perhatian netizen. Beberapa di antaranya juga ikut menuliskan komentar.
“Lah yang ngawasi progress terus siapa dong? Masa sepihak gini, kasian kontraktornya,” ujar D****.
“Sebelum tahap pekerjaan dilaksanakan, sepertinya ada beberapa tahap dan pasti sudah diketahui oleh instansi terkait. Kalau dinamakan proyek gagal, berarti seluruh pihak (tidak hanya kontraktor) harus ikut bertanggung jawab,” ucap N****.
“”Kok kontraktornya yang disuruh balikin, kontraktor kerja kan atas permintaan dan persetujuan owner, owner di sini kan pemerintahnya, kok gampang banget minta kontraktor balikin,” tutur T**** ikut berkomentar.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)