Adapun ketiga parpol saat ini berada di koalisi yang berbeda. PKB kini bergabung di Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra. Kedua parpol belum mendeklarasikan secara resmi siapa calon presiden mereka
RUANGPOLITIK.COM —Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menemui Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada hari yang sama, Rabu (3/5/2023).
Pertemuan dengan Airlangga berlangsung di Hutan Kota Plataran Senayan, Jakarta, pada siang hari. Sementara pertemuan dengan AHY berlangsung di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kawasan Puri Cikeas, Bogor, pada malam harinya.
Pertemuan antara Cak Imin dengan Airlangga berlangsung selama satu setengah jam, sementara pembicaraan dengan AHY sekitar dua jam.
Adapun ketiga parpol saat ini berada di koalisi yang berbeda. PKB kini bergabung di Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra. Kedua parpol belum mendeklarasikan secara resmi siapa calon presiden mereka.
Sedangkan Demokrat di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama PKS dan NasDem. Mereka telah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Kemudian, Golkar berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP. Namun, PPP belakangan telah menyatakan calon presiden mereka terlebih dahulu, yaitu Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP.
RuPol merangkum poin-poin pembicaraan Cak Imin dengan Airlangga dan AHY berikut ini.
Pertemuan Cak Imin-Airlangga

Golkar-PKB siap jadi motor koalisi besar
Usai pertemuan, Airlangga dan Cak Imin mengatakan siap menjadi ‘motor’ untuk membentuk koalisi besar yang menyatukan parpol KIB dan KKIR. Airlangga menyatakan Golkar dan PKB akan berupaya menggabungkan KIB dan KKIR menjadi sebuah koalisi besar.
“Jadi KIB-KIR ini sudah berbicara panjang lebar, tinggi rendah, dalam, tetapi kita juga putuskan bahwa ini butuh core, butuh inti, motor penggerak. Dan hari ini dalam silaturahmi dan Alhamdulillah kita akan dorong Golkar dan PKB menjadi koalisi intinya,” kata Airlangga.
Airlangga juga memakaikan rompi berwarna kuning yang dikenakannya kepada Cak Imin. Cak Imin pun terlihat semringah ketika Airlangga memakaikan rompi tersebut kepadanya.
Cak Imin pun menilai PKB dan Golkar sebagai inti koalisi di KIB dan KKIR. Ia menyinggung Golkar dan PKB sama-sama memiliki pengalaman dan sejarah panjang di Indonesia.
“Kerja sama selama ini memuaskan selama di DPR, di kabinet. Kalau kerja sama dengan Golkar itu selalu bahagiakan semua pihak, untuk cepat maju,” ujar Cak Imin.
Rancang simulasi capres-cawapres
Cak Imin mengaku pertemuannya dengan Airlangga turut membahas simulasi capres-cawapres untuk bertarung di Pilpres 2024.
Beberapa simulasi paslon yang dibahas misalnya, duet Cak Imin dan Prabowo, Prabowo dan Airlangga, hingga Cak Imin dan Airlangga.
“Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atau kah Airlangga-Muhaimin, itu masih proses yang akan kita jalani,” ucapnya.
Pertemuan Cak Imin-AHY

Saling goda untuk gabung ke koalisi

AHY mengatakan pertemuannya dengan Cak Imin penuh dengan saling goda satu sama lain. Ia menjelaskan, ia dan Cak Imin bertukar pikiran dan catatan.
“Rasanya kita saling menggoda tadi. Saling menggoda dalam arti yang baik, artinya kami saling bertukar pikiran dan bertukar catatan. Tadi disebut diskusinya cair sekali,” kata AHY.
Sementara Cak Imin merasa tidak saling menggoda. Ia mengatakan dirinya berupaya mengajak Demokrat bergabung ke koalisi besar.
“Tidak ada saling menggoda, tetapi cuma mengingatkan saja bahwa manusia itu hanya bisa berusaha, takdir di tangan tuhan. Siapa tahu takdir kita bisa bareng padahal beda koalisi, kira-kira begitu,” kata dia.
Namun, menurut Cak Imin, AHY tak goyah. Ia mengakui tak berhasil mempengaruhi AHY.
“Memang salah satu agenda saya adalah upaya mempengaruhi partai-partai, termasuk rencana saya mempengaruhi mas AHY. Tapi setelah ketemu, ternyata imannya kuat,” kata Cak Imin.
Ia pun berharap AHY berubah pikiran. Menurutnya, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies belum final.
“Apa ya misalnya, sudah serius apa belum? Kalau bahasanya di sana jomblo nggak?,” kata Cak Imin.
AHY membantah pernyataan tersebut. Menurutnya, obrolan empat mata dengan Cak Imin tidak sampai membahas soal itu.
“Tadi tidak nanya gitu hehe. Kalau nanya gitu mungkin masih lama kita di dalam,” jawab AHY.
Kelakar Cak Imin: misal menang, jangan lupa saya
Usai pertemuan itu, Cak Imin juga sempat berkelakar meminta AHY tak melupakannya jika menang Pilpres 2024.
Cak Imin menyatakan meskipun mereka saat ini berbeda jalan, tetapi kerja sama dan komunikasi politik tetap terbuka luas.
“Jadi nanti misal mas AHY menang misalnya, saya akan lihat dari jauh dan jangan lupa saya mas. Tapi kalau saya menang, pasti saya ingat. Itulah demokrasi tentu saling berbagi,” kata Cak Imin.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)