RUANGPOLITIK.COM — Perputaran roda pilpres 2024 kian menghangat, mengingat waktu yang kian sempit dan para elit parpol terus menggalang kekuatan politik antar koalisi yang berbeda. Kali ini, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu melakukan kunjungan bertemu dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kedatangan PKS disambut oleh (Plt) Ketum PPP Mardiono di kantor DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2023) dan menyadari baru bisa dilaksanakan kali ini.
“Ini silaturahmi untuk sesama kita partai politik, kita bersilaturahmi di bulan suci Ramadan ini, nah kebetulan memang sebenernya mau dilaksanakan sejak mungkin agak awal-awal Ramadan tapi waktu yang pas bagi saya dan Pak Presiden PKS itu baru bisa dipertemukan hari ini,” kata Mardiono, Rabu (19/4/2023).
Ia juga mengatakan jika pertemuan balasan kali ini dari kunjungan sebelumnya dan memang untuk membahas politik.
“Nah kemudian ini juga merupakan bagian dari kunjungan balasan, dulu rekan-rekan kalau nggak salah ikut meliput ya di saat dulu Ketum PPP masih Pak Suharso di mana kami bersilaturahmi berkunjung ke PKS. Nah apa nanti yang mau kita bahas, ya nanti kita tunggu, temen-temen wartawan nati coba pembahasan apa yang terjadi antara PPP dengan PKS, tapi isinya pasti ngomongin soal politik, nggak mungkin ngomongin soal bisnis ya,” ujarnya santai.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas bagaimana hubungan PPP dan PKS yang sama-sama parpol berbasiskan Islam. Terutama mengenai kekuatan jelang Pilpres 2024 mendatang.
“Nah politik apa? Ya pastilah sekarang dinamika politik yang sedang hangat di sini kan tentang pemilihan umum, kemudian tentang capres cawapres, kemudian tentang koalisi-koalisi, ya pastilah kira-kira yang dibahas itu garis besarnya. Nah lebih lengkapnya lagi nanti sabar menunggu nanti yang kita bicarakan dengan PKS nanti bisa kita sampaikan pada teman-teman semua,” ujarnya.
Saat ini juga diketahui PKS mencoba menawarkan duet Anies-Sandi yang terbukti sukses di Pilkada DKI Jakarta. Namun, Sandiaga Uno juga memiliki hubungan emosional yang dekat dengan PPP bahkan disebut akan segera hengkang dari Gerindra.
Namun, Mardiono menepis isu itu semua dan pilihan politik bukan tentang Sandiaga Uno. Karena diketahui jika PPP dan PKS berada di gerbong koalisi yang berbeda.
“Bisa. Bisa juga (membahas soal Sandiaga Uno), bisa juga jadi bahan obrolan. Jadinya kan ini kaya tarik tambang ya. Yang di sana narik, yang di sini narik. Tapi sebenernya yang ditarik-tarik bukan Pak Sandi, pilihan politik. Bukan Pak Sandi yang ditarik-tarik itu, pilihan politik. Nah PPP sih berharap pilihan politiknya PKS sama dengan PPP, tapi tentu kan PKS melakukan seperti itu, harapannya pilihan PPP sama dengan PKS. Kan gitu. Ya itulah memang keniscayaan pada dinamika politik dalam suatu negara demokrasi yaitulah jadi kewajiban tugasnya,” tukasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ahmad Syaikhu disambut oleh Waketum PPP Arsul Sani, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, Waketum H Ermalena, Waketum Arsul Sani, Sekjen Arwani Thomafi, Bendum Arya Fermana, Acmad Baidowi dan beberapa pengurus lainnya.Pertemuan berlangsung di ruangan yang sudah disediakan oleh tuan rumah PPP.
Saat ini diketahui, PKS menawarkan kursi cawapres untuk Sandiaga Uno mendampingi Anies Baswedan. Sementara PPP ditenggarai siap memberikan dukungan penuh untuk Sandiaga Uno maju sebagai capres. Hal ini juga terlihat dari dukungan kader dari arus bawah yang terus menguat. Sementara di sisi lain, suara PPP juga terbelah sebagian mendukung Anies Baswedan.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)