Ada pula beberapa posko vaksinasi Covid-19 pada tempat yang telah ditentukan dalam rangka mempermudah akses masyarakat mendapatkan vaksinasi booster
RUANGPOLITIK.COM —Kasus Covid-19 di Jawa Barat mengalami kenaikan menjelang Lebaran 2023. Sampai dengan Selasa, 18 April 2023, data Dashboard Jabarprov memperlihatkan jumlah kasus Covid-19 di Jawa Barat meningkat 234 kasus. Sementara itu, secara nasional, terjadi peningkatan sebanyak 1.343 kasus.
Oleh karena itu, pada masa mudik Lebaran 2023, Dinas Kesehatan Jawa Barat mendirikan posko kesehatan di 267 titik di Jawa Barat untuk Pelayanan Kesehatan Dasar sampai Pelayanan Kegawatdaruratan.
Ada pula beberapa posko vaksinasi Covid-19 pada tempat yang telah ditentukan dalam rangka mempermudah akses masyarakat mendapatkan vaksinasi booster.
Menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana, Rabu, 19 April 2023, karena peningkatan terjadi di saat ada kegiatan mudik, maka masyarakat diminta untuk tetap taat pada protokol kesehatan. Hal itu penting untuk pencegahan dan penanganannya ketika terjadi penularan.
“Tetap menggunakan masker ketika di tengah keramaian. Selanjutnya, kenali tanda dan gejalanya. Apabila memiliki tanda dan gejala serupa, segera kunjungi faskes terdekat untuk pemeriksaan terkait Covid-19,” ujar Nina.
Ia juga mengingatkan kembali tentang protokol kesehatan 3M, yaitu menggunakan masker saat ditempat ramai, mencuci tangan atau menggunakan antiseptik setelah menggunakan benda yang dipakai secara umum.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk menjaga konsumsi makanan sehat serta vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Mengenai subvarian Arcturus, ia mengatakan, hal itu belum mengkhawatirkan. Oleh karena itu, yang terpenting masyarakat tidak boleh abai terhadap prokes 3M saat perjalanan mudik ataupun saat merayakan Lebaran 2023.
Posko Kesehatan Mudik
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Rochady, mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus saat mudik, Dinkes Jawa Barat berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten/Kota. Dinkes telah membentuk Posko Kesehatan Mudik di titik yang sudah ditentukan.
“Posko tersebut akan terus melaporkan kasus atau kejadian saat mudik yang berkenaan dengan kesehatan pemudik melalui aplikasi dari Kemenkes. Dan, ada beberapa posko vaksinasi Covid-19 pada tempat yang telah ditentukan dalam rangka mempermudah akses masyarakat mendapatkan vaksinasi booster,” ucapnya.
Ia pun mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk melakukan persiapan kesehatan seperti vaksinasi booster dan cek kesehatan sebelum perjalanan. Selain itu, masyarakat diharapkan mematuhi prokes 3M.
Pada mudik Lebaran 2023, Dinkes Jabar juga menyediakan berbagai layanan kesehatan bagi pemudik di posko kesehatan (poskes) yang tersebar di 267 titik di Jawa Barat. Poskes itu memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan Vaksinasi di Puskesmas terdekat, Pelayanan Kesehatan Tradisional, dan Pelayanan Kegawatdaruratan.
“Pada Setiap posko telah disiapkan set pemeriksaan umum seperti thermogun untuk mengecek suhu pengendara, tensimeter untuk mengecek tekanan darah pemudik, stetoskop dan alat kesehatan lainnya. Selain itu, setiap posko kesehatan telah menyediakan set kegawatdaruratan seperti oksigen dan obat-obatan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Vini Adiani Dewi.
Pelayanan kesehatan tradisional juga turut disediakan. Misalnya layanan akupuntur, akupresur, ramuan/herbal, dan edukasi kesehatan terkait pelayanan kesehatan tradisional.
Dikatakannya, tiap poskes memiliki ambulans transport yang disiagakan sebanyak 877 unit. Di antara ada ambulans gawat darurat sebanyak 403 unit, ambulans sepeda motor sebanyak 131 unit, dan 313 rumah sakit disiagakan untuk pelayanan kesehatan selama arus mudik dan libur Idul Fitri.
Sementara itu, tenaga kesehatan yang disiagakan di seluruh posko kesehatan terdiri dari dokter berjumlah 1.161 orang dan perawat sebanyak 3.365 orang. Ada pula tenaga kesehatan lainnya sebanyak 589 orang.
“Tenaga kesehatan yang bertugas di posko kesehatan berasal dari puskesmas masing-masing kabupaten/kota, dilakukan dengan sistem 2 hingga 3 shift setiap harinya tergantung kabupaten/kota, dengan 1 shift terdiri dari tenaga dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan driver,” ucapnya.
Menurut Vini, selain tenaga puskesmas yang bertugas, ada tenaga kesehatan dari PSC 119 (Public Service Center) yang akan siaga jika terjadi kegawatdaruratan dengan menerima panggilan kegawatdaruratan melalui layanan call center 119. Pelaksanaan poskes ditentukan oleh masing-masing Kabupaten/Kota dan sudah dimulai sejak 15 April hingga 2 Mei 2023.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)