RUANGPOLITIK.COM — Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, menilai deklarasi Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS dalam pencapresan Anies Baswedan hingga saat ini belum memperlihat gagasan itu muncul dalam safari politik Anies di sejumlah daerah.
Dalam piagam itu, tertuang enam poin kesepakatan dalam pembentukan koalisi yang bertujuan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024-2029.
Akan tetapi, Ray Rangkuti, menilai, pembentukan piagam perubahan itu juga masih belum membawa perkembangan yang signifikan selama terbentuknya koalisi tersebut.
“Anies sudah berkeliling lebih dari separoh wilayah Indonesia namun belum keliatan gagasan perubahan yang diusung itu dalam safari politiknya,” ujar Ray, Senin (10/4/2023).
Ray juga menilai Anies hingga saat ini juga tidak memunculkan gagasan perubahan dalam isu strategis berkembang akhir-akhir ini seperti soal IKN, revisi UU KPK, penolakan Israel dan lain-lain.
Ray menuturkan pandangannya jika selama ini pembentukan Koalisi Perubahan hanya membahas persoalan siapa yang kemudian akan turut serta mendukung Anies Baswedan.
Namun, tidak disertai dengan sosialisasi tentang apa yang selanjutnya akan digagas dalam makna perubahan pada label Koalisi Perubahan.
Oleh sebab itu, Ray melihat, selama ini Koalisi Perubahan hingga kini masih berputar pada sosialisasi capres dan masih kesulitan dalam melakukan konsolidasi.
Oleh karena itu, Ray memberikan label tertentu kepada poros koalisi ini, sebagai sindiran atas minimnya perkembangan gerakan mereka menuju Pemilu Serentak 2024.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)