RUANGPOLITIK.COM — Ide Koalisi Besar muncul dari wacana yang dilontarkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN.
“Ini butuh kebersamaan. kebersamaan itu koalisi besar. Koalisi besar itu mempunyai ideologi yang sama,” kata Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menawarkan kantor DPP Partai Golkar sebagai Sekretariat Bersama (Sekber) Koalisi Besar. Hal itu disampaikan saat menghadiri acara pasar murah bersama Relawan Pro Jokowi (Projo) di Stadion Mini Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten pada Sabtu (8/4/2023).
Airlangga menawarkan kantor partainya sebagai lokasi Sekber lantaran memiliki bangunan dan halaman yang luas. Ia menilai lokasi tersebut sebagai yang terbaik untuk sekber gabungan lima partai yang terdiri atas Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan PKB.
“Kita punya kantor luas yang siap dipakai,” kata Airlangga.
Airlangga semakin optimistis dengan eksistensi Koalisi Besar karena masing-masing partai semakin mengakrabkan diri. Seperti yang terbaru sejumlah partai datang ke rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara.
“Kan kita sudah ketemu semua. Semoga mengakrabkan satu sama lain. Dan kita semoga bisa semakin solid,” ujarnya.
Airlangga meyakini Koalisi Besar akan menjadi satu paduan untuk maju mengusung capres dan cawapres di Pilpres 2024. Dengan adanya Projo bersamanya, ia menilai Presiden Joko Widodo memberi dukungan atas berjalannya Koalisi Besar.
“Sudah kita bilang, bukan sinyal yang kita perlukan. Akan tetapi gelombang besar,” jelasnya.
Airlangga juga menegaskan Koalisi Besar bukan sekadar sinyal belaka, namun akan menjadi gelombang. Koalisi besar ini rencananya akan meleburkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang semula berisikan PPP, PAN dan Golkar dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang berisikan Gerindra dan PKB.
“Ini bukan sinyal, ini namanya gelombang. Kalau sinyal itu kecil-kecil,” ujar Airlangga.
Ia menegaskan pihaknya tak membutuhkan sinyal-sinyal kecil saja. Akan tetapi, dia ingin adanya gelombang besar dalam koalisi besar.
“Bukan sinyal yang kita perlukan, akan tetapi gelombang besar,” tuturnya.
Saat memberikan pidato, Airlangga juga menyinggung soal backdrop warna kuning yang digunakan Projo dalam acara tersebut. Ketika disinggung mengenai warna-warna dan keberlanjutan, Ketum Projo Budi Arie Setiadi tak bisa menahan tawa.
“Keberlanjutan dari merah ke kuning berarti,” ungkapnya.
Isu soal Koalisi Besar makin mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan lima ketua umum partai di sela-sela Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023).
“Kami ini semuanya ada di pemerintahan, baik Pak Prabowo, Pak Zulkifli Hasan, Pak Mardiono, Cak Imin itu kan DPR semua dan berada dalam gerbongnya pemerintah,” kata dia.
“Oleh karena itu, gerbong inilah yang siap untuk melanjutkan program secara lebih cepat,” tegasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)