RUANGPOLITIK.COM — Legalitas kepemimpinan Partai Demokrat memasuki babak baru usai Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengajukan peninjauan kembali (PK) atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) terkait status Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh AHY beberapa jam sebelum pihaknya menyerahkan kontra memori ke Pengadilan Tata Usaha Negara, Senin (3/4/2023), terkait PK yang diajukan oleh Moeldoko.
AHY menyebut Moeldoko Cs masih mencoba untuk mengambil alih Partai Demokrat pasca Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang pada 2021 lalu.
“KSP Moeldoko mengajukan PK pada tanggal 3 Maret 2023. Tepat satu hari setelah Partai Demokrat secara resmi mengusung saudara Anies Baswedan sebagai Bacapres,” ujarnya di Kantor DPP Partai Demokrat Posko Perubahan dan Perbaikan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/4).
Sementara itu, goncangan dahsyat akan menggempur partai Demokrat dinyatakan oleh kritikus Rocky Gerung. Bahwa saat Anas Urbaningrum bebas 10 April 2023, bakal ada serangan kencang terhadap Demokrat juga dari Moeldoko. Tentunya ini akan menjadi ancaman bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam mempertahankan trah Demokrat.
“Jadi kira-kira Demokrat menghitung 2 hal. Pertama Moeldoko ada dalam rencana untuk terus mengganggu Demokrat, itu kayaknya sudah final tuh, karena bagi Moeldoko ini hal yang paling mewah bagi dia kalau bisa memperoleh Demokrat,” kata Rocky dalam saluran Youtube-nya, Rabu (5/4/2023).
Kedua, lanjut Rocky, yakni perhitungan Demokrat soal bakal diusik pasca-keluarnya Anas Urbaningrum dari penjara. Rocky menilai, sudah pasti Anas bakal tampil menjadi tokoh politik ketika bebas.
Terlebih lagi, Anas juga masih memiliki kekuatan besar dan masih punya ambisi politik yang tertunda.
“Karena rekening Anas mungkin dipegang oleh beberapa temannya dugaannya. Nah orang semacam Anas dengan ambisi yang kuat itu tentu mengkhawatirkan Demokrat. Sebab kelihatannya begitu dia bebas, akan banyak media yang bakal memintanya untuk membuka ada apa sih dengan Anas 10 tahun yang lalu. Demokrat sebetulnya melakukan apa sih pada dia? Dan ini adalah isu seksi betul,” kata Rocky.
Pernyataan-pernyataan dari Anas itulah yang dinilai Rocky, bakal mengganggu Demokrat. Sebab Anas dinilai pasti tahu cara memanfaatkan isu.
Jika melihat gelagat, Demokrat memang dinilai sangat kepanasan dengan sikap Anas yang berupaya balas dendam di kasus Hambalang.
Dari sanalah Rocky juga menduga, Anas dan Moeldoko memang tengah berupaya untuk mendelegitimasi Demokrat dengan dua kepentingan berbeda.
“Kalau kontroversi terus menerus, dari sana orang mulai percaya bahwa ada sesuatu yang masih menjadi tanda tanya ada apa hubungan antara Anas dengan Pak SBY misalnya. Hal itu akan berakibat pada elektabilitas, jadi kelihatannya itu yang dicemaskan oleh Demokrat,” ungkapnya.
Berikutnya, Anas juga akan melakukan perlawanan balik, karena disebut membawa misi balas dendam atas ketidakpuasan dalam peristiwa Anas.
Hingga kini, geng Anas Urbaningrum sendiri dinilai masih terus beroperasi. Dan momentum bebas nanti dinilai bakal jadi kesempatan besar bagi mereka untuk menghajar balik Demokrat keras-keras.
Bagi Rocky, ada satu hal yang bisa diterapkan Demokrat untuk menangkis serangan Anas Urbaningrum dan Moeldoko. Demokrat diminta untuk mengantongi banyak bukti yang lebih baik untuk mengatakan bahwa kedua orang itu memang berupaya untuk mendongkel partai berlogo bintang Mercy tersebut.
“Kita cuma bisa menduga dengan kemampuan analisis bahwa akan terjadi gejolak politik yang besar menjelang 2024,” pungkasnya.
Anas Akan Buka Kasus Demokrat
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dipastikan kembali ke gelanggang politik dengan kendaraan yang telah disiapkan, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang dinakhodai loyalisnya, Gede Pasek Suardika.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin melihat kemungkinan besar Anas tidak akan tinggal diam. Dia akan bergerak bersama PKN bersama Gede Pasek.
“Kelihatannya Anas tidak akan tinggal diam, ketika dia sudah keluar dari penjara sudah ada partai yang dia bentuk bersama Gede Pasek Partai Kebangkitan Nusantara, itu menjadi jalan politik Anas lagi,” kata Ujang.
Menurut Ujang, Anas tidak akan tinggal diam untuk bisa mengganggu Partai Demokrat. Bagaimana pun, Anas merupakan mantan ketua umum Demokrat dan lama di Partai Demokrat, sehingga ia tahu kekurangan Partai Demokrat bahkan tahu juga kasus-kasus di Partai Demokrat.
“Bisa jadi Anas itu masuk penjara juga karena katakanlah dikerjai petinggi-petinggi Partai Demokrat, bisa jadi nanti ke depan akan mengungkap, membuka tabir hitam misalnya soal keburukan-keburukan atau korupsi-korupsi di Partai Demokrat, bisa saja, bukan tidak mungkin,” ujarnya.
Ujang menjelaskan, dalam politik, kalau tidak saling berbaikan maka saling serang. Karena itu sangat mungkin Anas akan membuka satu per satu kasus yang pernah dilakukan Demokrat.
“Saya sih melihatnya Demokrat bisa jadi akan ada kasus satu per satu yang akan dibuka oleh Anas Urbaningrum yang penting Anasnya kuat, yang penting Anasnya berani, kita tunggu saja,” tukasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)