RUANGPOLITIK.COM — Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto hadir dalam acara buka puasa bersama elite Koalisi Perubahan di NasDem Tower akhir pekan lalu. Hadir dalam acara tersebut, Senior Golkar Jusuf Kalla, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan bakal capres, Anies Baswedan.
Perihal kemungkinan akan mengubah konfigurasi capres-cawapres di Koalisi Perubahan apabila Golkar bergabung politisi Golkar enggan berspekulasi. Karena jika Golkar bergabung, nantinya terlebih dahulu dibicarakan dengan parpol Koalisi Perubahan.
Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari menilai kedekatan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan para elite Koalisi Perubahan merupakan hal positif. Taufik mengatakan, NasDem melihat proses politik yang sedang berjalan masih sangat dinamis. Komunikasi dan silaturahmi dengan seluruh parpol tetap harus dibuka.
“Hubungan Golkar dan NasDem selama ini sangat erat. Kedua ketum antara Pak Surya Paloh dan Pak Airlangga pun sangat erat,” ujar Tobas di Gedung DPR, Jakarta Rabu (29/2023).
Menurut dia, dinamika koalisi jelang Pemilu 2024 masih sangat mungkin berubah.
“Tentunya sebagai partai besar partai yang senior tentu apabila kita bisa berjalan bersama-sama dengan Partai Golkar itu suatu hal yang positif,” ujar dia.
Hanya saja, Tobas lagi-lagi, menekankan, komunikasi antar parpol masih terus dilakukan. Tujuannya agar menghadapi Pemilu 2024 tanpa perpecahan.
“Tapi tetap kita akan mengambil sikap positif terhadap hal-hal apapun yang bisa menambah kekuatan kalau ada menambah partai di koalisi kan penambahan kekuatan itu tidak bisa dipungkiri,” kata dia.
“Jadi siapapun itu mau Golkar, mau yang lain itu tetap pasti merupakan penambahan kekuatan dari dukungan politik yang ada,” tegas dia.
“Karena ini semua masih dinamis tentu ketika ada yang bergabung kita bisa bicarakan dengan teman-teman partai yang ada di Koalisi Perubahan. Karena kita sudah sepakat untuk bergabung berjalan bersama-sama.”
“Kita juga sudah menandatangani piagam deklarasi tentunya kebersamaan ini harus kita jaga. Tapi juga saya meyakini pasti setiap ada hal-hal yang kemudian dianggap bisa menambah kekuatan politik tentu akan dipertimbangkan oleh semua partai yang bergabung di koalisi perubahan,” ujarnya.
Partai Golongan Karya sempat disarankan untuk oleh Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla untuk memperlebar koalisi dan bergabung dengan Koalisi Perubahan. Namun, pihak Golkar berpendapat bawah koalisi seperti itu pernah terlaksana. Hal ini disampaikan Ketua DPC Golkar Jawa Barat, Ace Hasan.
“Koalisi besar kan sebetulnya sudah pernah terlaksana dan saat ini koalisi besar, tapi untuk 2024 tentu dorongan untuk koalisi besar itu masih mungkin bisa dilakukan dalam rangka apa? Dalam rangka kekuatan politik dalam menghadapi Pilpres 2024,” tukasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)