RUANGPOLITIK.COM — Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati menyinggung adanya calon pemimpin yang memakai cara tidak elok. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri perayaan 9 tahun UU Desa bertemakan ‘Membangun Indonesia dari Desa’ di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/3/2023).
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah meyakini omongan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu tidak ditujukan kepada Anies Baswedan.
Dedi menanggapi pernyataan Megawati sebut adanya capres yang mengumpulkan dana kampanye dari hasil korupsi.
Berdasarkan keyakinan Dedi, pernyataan Megawati tidak mungkin diarahkan kepada Anies Baswedan.
“Anies, sangat mungkin tidak,” kata Dedi dikutip Kamis (23/3/2023).
Sebaliknya, Dedi meyakini omongan Megawati itu diduga ditujukan kepada tiga sosok yang masih menjabat dalam pemerintahan Jokowi- Ma’ruf.
Bisa saja, pernyataan itu, kata Dedi, menyasar Menteri Pertahan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.
Bahkan bisa saja juga menyasar Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
“Jika benar tuduhan itu, sangat mungkin kepada yang masih berkuasa. Bisa Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, atau justru Ganjar,”ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Megawati meminta masyarakat tidak terbawa arus dalam mencari sosok capres di Pilpres 2024.
Megawati melihat ada sosok yang ingin memimpin Indonesia namun menempuh jalan yang kurang elok. Semisalnya mengumpulkan uang dengan cara yang dilarang alias korupsi.
“Sekarang orang yang mau jadi (pemimpin) itu banyak ngumpulin uang. Waduh, dengan jalan segala macam. Ibu tahu apa enggak? Tahu,” ujarnya.
Akan tetapi, Megawati mengaku sengaja memilih wait and see saja.
“Kenapa ibu diam? Saya pengen lihat, akhiran orang ini apa? Nanti, paling tidak kena tiga huruf. Tahu enggak? Apa itu? KPK. Lah, iya, KPK,” jelas Megawati.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)