RUANGPOLITIK.COM — Kerusuhan yang terjadi di sekitar Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan pada Kamis (23/2/2023), menewaskan dua warga asal Sumatera Utara. Kedua korban dibunuh dengan sejumlah luka akibat panah dan benda tajam.
Pemuda Batak Bersatu (PBB) Papua meminta aparat keamanan untuk mengusut dan menangkap pelaku.
“Kami berharap pembunuh dua saudara kami segera ditangkap dan diproses hukum,” kata Ketua PBB Papua Tulus Sianipar, Jumat (24/2/2023).
Tulus mengatakan saat ini jenazah kedua korban, yaitu Ramot Siagian (28) dan Albert Sitorus sudah diterbangkan ke Medan melalui Jakarta.
“Kedua jenazah sudah diterbangkan ke Medan untuk dimakamkan di kampung halamannya, ” ujarnya.
Ketua PBB Papua mengatakan tokoh-tokoh masyarakat asal Batak juga mengecam aksi anarkistis yang dilakukan sekelompok masyarakat hingga menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
“Mudah-mudahan pelaku dan aktor kerusuhan dapat segera ditangkap dan diproses hukum,” ujar Tulusr.
Kerusuhan yang terjadi di Papua Pegunungan menewaskan dua warga asal Sumut. Korban luka akibat panah dan benda tajam.
Kerusuhan yang terjadi Kamis (23/2/2023) di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya berawal dari isu penculikan anak, sehingga terjadi kerusuhan dan pembakaran.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan ada 18 orang personel TNI dan Polri yang terluka.
“Atas insiden di Wamena, korban luka-luka dari aparat ada 18 orang, yang 16 di antaranya terkena lemparan batu dan 2 orang terkena panah, yakni 1 perwira polisi dan 1 anggota TNI. Dan ini sudah kita minta untuk segera ditangani,” ujar Fakhiri, Jumat (24/2/2023).
Akibat peristiwa itu menyebabkan 10 orang warga sipil meninggal, 41 orang terluka, termasuk 18 orang anggota TNI dan Polri serta sejumlah bangunan dibakar massa.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)