RUANGPOLITIK.COM— Informasi terbaru sudah hampir dua minggu pilot Susi Air Captain Philips Max Mehrtens belum juga dievakuasi dari tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Polri menyebut pihaknya kini tengah menelusuri jejak terakhir Captain Philips.
“Update terakhir hari ini dari Kabid Humas Polda Papua ya sudah mulai menelusuri jejak,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (20/2/2023).
Namun saat ini, kondisi KKB sudah semakin terjepit. Menko Polhukam Mahfud Md tegaskan upaya upaya penyelamatan pilot Susi Air Captain Philips Max Mehrtens, yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Aparat keamanan sudah mengetahui lokasi para pemberontak tersebut dan lokasi sudah dikepung.
“Saya katakanlah, ‘Loh saya sudah tahu loh tempatnya, koordinat berapa’ seperti itu. ‘Kamu sudah kita kepung sekarang’,” kata Mahfud dalam acara silahturahmi dan dialog tentang perkembangan terkini bersama sejumlah tokoh di Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).
Kendati begitu, dalam proses evakuasi, tim di lapangan menghindari tindak kekerasan demi menghindari masalah internasional. Kondisi inilah yang membuat Captain Philip belum bisa dievakuasi.
“Tetapi begitu kita mau bergerak, kan pemerintah Selandia Baru datang ke sini dan kami memohon tidak ada tindak kekerasan karena itu warga kami agar masalah ini tidak menjadi masalah internasional. Kalau internasional itu kita yang rugi, Pak. Oleh sebab itu, kita masih tangani, ditunggu saja, mudah-mudahan ada penyelesaian,” jelasnya.
Mahfud juga menekankan peristiwa penyanderaan pilot Susi Air itu tak berkaitan dengan penangkapan Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe maupun pembentukan daerah otonomi baru (DOB) Papua. Dia memastikan penyanderaan tersebut murni dilakukan oleh KKB.
“Yang menyandera orang asing ini adalah Kagoya. Kagoya ini sejak bertahun-tahun lalu sebelum ada urusan Enembe, sebelum ada DOB, itu memang sudah memberontak. Dan sudah selalu mengomongkan nantang-nantang, ayo tentara datang ke sini. Tapi, sesudah dicari hilang, seharusnya kalau sudah nantang, muncul,” jelasnya.
Namun, Mahfud juga menambahkan jika upaya sandera pilot Susi Air ini tidak ada hubungannya dengan penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe yang sudah ditahan KPK.
“Tapi tidak ada kaitannya dengan DOB dan Lukas Enembe,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Dedi menyebut Tim Damai Cartenz sudah berhasil mengamankan peralatan propaganda KKB pimpinan Egianus Kogoya. Dia menyebut pihaknya juga telah berupaya dengan pendekatan para tokoh sekitar.
“Ada beberapa barang bukti yang kemarin juga udah dirilis dan diamankan antara lain kamera kemudian handphone kemudian peralatan-peralatan pribadi lainnya,” katanya.
“Tapi sekali lagi rekan-rekan ya, Kapolda, Pangdam, kemudian Danrem yang paling utama adalah menggunakan pendekatan soft approach ya, tokoh-tokoh agama, kemudian tokoh gereja, dan bupati terus berkomunikasi dengan pihak KKB,” tegasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)