RUANGPOLITIK.COM — Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan sistem demokrasi di Indonesia memiliki kecacatan. Siti menyebut kecacatan itu lantaran tidak ditopang oleh pilar demokrasi.
Siti mengatakan jika ada kekurangan dalam sistem pemilu coblos caleg seharusnya tidak langsung untuk diubah. Dia menyebut dengan mengubah secara tiba-tiba, membuat demokrasi di Indonesia tidak ada peningkatan.
“Ketika terbuka ada kekurangan, ini yang perlu diperbaiki bukan ujug-ujug diganti, siapa yang bisa menjamin itu. Cara pandang yang seperti itu, yang menurut itu membuat kita semua berpolitik dan berdemokrasi itu tidak juga naik kelas, tidak matang kita. Berpikir kita ini terus-menerus dijadikan seperti orang bodoh kita itu disuruh menerima keputusan-keputusan sepihak itu,” ujarnya alam diskusi OTW 2024 ‘Setahun Jelang Pemilu, Mata Rakyat Tertuju ke KPU dan Bawaslu’ di Erian Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).
“Pilar-pilarnya itu parpolnya, elitnya, aktornya, kita semua itu, ini apa sih? Sistem demokrasi apa kita ini? Parpolnya tidak menopang,” kata Siti.
“Masa hari gini masih juga setuju dengan sistem proposional tertutup, sementara kita sudah tahu kita menjalani ini (proposional terbuka). Jadi karena kita tidak setuju dengan sistem proposional terbuka, kita evaluasi,” jelasnya.
Menurut dia, dalam proses tahapan pemilu yang tengah berjalan, tidak semestinya ada perubahan aturan. Siti kemudian membandingkan sistem proporsional tertutup dan terbuka di Indonesia.
“Seharusnya tidak dalam keadaan kita menapaki tahapan pemilu begini diganti. Siklus itu yang harus di ini. Lalu juga tentang proposional tertutup terbuka mana yang paling tepat untuk Indonesia? Tidak juga tertutup, buktinya tertutup kita tinggalkan menjadi terbuka,” kata dia.
“Ini yang artinya kita semua harus bangkit untuk mengawal bahwa Indonesia butuh pencerdasan melalui KPU nanti dilakukan sosialisasi yang besar-besaran kepada calon-calon pemilih supaya ada peningkatan kualitas calon pemilih,” tegasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)