RUANGPOLITIK.COM— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) membantah menyandera penumpang pesawat Susi Air dan pekerja Puskesmas.
Bantahan tersebut disampaikan Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom melalui video yang diunggah akun @RimbahHutan61
Sebby Sambom menepis pemberitaan media dan tudingan aparat keamanan yang menyatakan TPNPB menyandera lima penumpang Susi Air dan 15 orang di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa 7 Februari 2023.
“Berita yang beredar TPNPB menyandera 15 orang itu penipuan publik, itu bohong. TPNPB tidak pernah menyandera 15 orang di Distrik Paro Kabupaten Nduga, itu bohong dan hoaks,” kata Sebby Sambom.
Dia mengatakan, sebanyak lima penumpang pesawat Susi Air merupakan orang kampung setempat.
“Kami OPM berjuang untuk orang Papua, untuk apa menyandera orang Papua?” katanya.
Sebby Sambom menegaskan bahwa TPNPB hanya menyandera pilot pesawat Susi Air.
“TPNPB menyandera pilot asal Selandia Baru bernama Philips Max Marthin,” ujarnya.
Berdasarkan penjelelasan dari Panglima Kodap III Derakma Ndugama Egianus Kogoya, lanjut Sebby Sambom, mereka membakar pesawat Susi Air.
“Karena mereka merasa tidak aman sehingga bawa pilot ke markas Kodap III Derakma Ndugama,” sebutnya.
Menurut Sebby Sambom, jarak dari Distrik Paro ke markas Kodap III Derakma Ndugama ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 3-4 hari baru sampai.
Mengenai kondisi pilot Susi Air, Sebby Sambom belum bisa membeberkan.
“Panglima Kodap III ada kirim audio. Audio khusus ini tidak bisa untuk publik. Dia sampaikan saya bawa sandera ke markas. Setelah tiba baru mereka kirim video dan foto untuk kami. Kami tunggu laporan dari Panglima,” kata Sebby Sambom.
Dia menjelaskan bahwa selama dalam perjalanan dari Distrik Paro ke Markas Kodap III Derakma Ndugama, semua dimatikan karena khawatir diikuti. “Nanti mereka tiba baru hubungi.”
“Isu ini tidak berenti, kami akan lengkapi selanjutnya,” tambah Sebby Sambom.
Sebby Sambom mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali mengumumkan bahwa semua orang imigran dilarang masuk ke wilayah perang, termasuk semua penerbangan.
“Kalau masuk target kami tembak jatuh dan bakar pesawat, kemudian sandera atau bunuh pilot.”
Dia juga mengatakan bahwa mereka suka sandera orang New Zeland.
“Warga New Zeland kami mau, suka juga sandere orang Amerika. Karena Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia dan Eropa mendukung Indonesia, mereka melatih tentara Indonesia untuk membunuh orang asli Papua,” kata Sebby Sambom.
Menurut TPNPB, demikian Sebby Sambom, Indonesia harus tinggalkan Papua. Jika tidak maka pilot Susi Air orang New Zeland tetap tinggal di markas TPNPB sampai Papua merdeka.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)