Dwikorita mengungkap tiga bibit siklon tropis akan muncul dan membuat cuaca ekstrem di Indonesia, yakni Bibit Siklon Tropis 94S, Bibit Siklon Tropis 95S, dan Bibit Siklon Tropis 97S
RUANGPOLITIK.COM —Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis pengumuman prediksi cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Indonesia selama sepekan ke depan. BMKG membeberkan penyebabnya berasal dari keberadaan tiga bibit siklon tropis.
BMKG menyebut tiga bibit siklon tropis di Indonesia akan mampu menumbuhkan potensi cuaca ekstrem selama sepekan mendatang.
Penjelasan terkait tiga bibit siklon tropis diungkap detail oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring baru-baru ini.
Dwikorita mengungkap tiga bibit siklon tropis akan muncul dan membuat cuaca ekstrem di Indonesia, yakni Bibit Siklon Tropis 94S, Bibit Siklon Tropis 95S, dan Bibit Siklon Tropis 97S.
“Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut,” ujar Dwikorita menerangkan penjelasan.
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan Bibit Siklon Tropis 94S ditemukan sudah terdeteksi di Samudera Hindia yang berada dekat barat daya Bengkulu.
Di sekitar Bengkulu, Bibit Siklon Tropis 94S yang memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minum 1000,2 mb.
“Sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang,” ujarnya kepada awak media.
Berikutnya, Bibit Siklon Tropis 95S ditemukan terdeteksi di Samudera Hindia yang berada dekat selatan Banten.
Di sekitar Banten, Bibit Siklon Tropis 95S yang memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb.
Selain itu, Bibit Siklon Tropis 97S ditemukan terdeteksi di Samudera Hindia yang berada dekat selatan NTB.
Di sekitar NTB, kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb.
“Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah,” ujarnya.
BMKG Beri Imbauan Terkait Pergantian Musim Datangkan Cuaca Ekstrem di Indonesia
Kepala BMKG, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di Indonesia agar dapat meningkatkan kewaspadaaan terkait transisi pergantian musim, dari musim hujan ke musim kemarau.
Berdasarkan prediksinya, sebagian besar wilayah pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara bakal melalui periode musim hujan ke musim kemarau sepanjang Maret, April, dan Mei 2023.
Menurut Dwikorita, transisi musim tersebut menimbulkan fenomena cuaca ekstrem, seperti angin puting beliung, angin kencang, hujan lebat dengan periode singkat yang memicu bencana hidrometeorologi.
“Saat masih musim hujan, seluruh pihak, seluruh masyarakat berupaya bersama dengan Pemerintah Daerah memanen air hujan, menyimpan air hujan yang turun,” ujar Dwikorita menyampaikan pesan imbauan.
“Jangan disia-siakan langsung lari ke laut atau ke sungai,” ujarnya lagi.