RUANGPOLITIK.COM — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal pertemuannya dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Istana belum lama ini. Jokowi mengungkapkan tak ada yang istimewa dari pertemuan itu.
“Biasa-biasa saja,” kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
Jokowi juga mengingatkan publik untuk tidak campur adukkan urusan presiden dengan kepentingan pilpres. Terutama pilpres bekerja berdasarkan koalisi parpol. Dan ia tidak ingin ada lagi isu yang bergelinding jika istana ikut campur atau intervensi parpol untuk usung kandidat.
Hal itu diungkap Jokowi usai menghadiri HUT ke-8 PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023). Jokowi awalnya ditanya soal pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Ada kabar kalau dalam pertemuan itu Jokowi menanyakan alasan Surya Paloh mendukung deklarasi Anies Baswedan tanpa berkonsultasi dengannya. Jokowi enggan dikaitkan dengan urusan pencapresan.
“Itu urusannya partai, urusan koalisi, urusan kandidat capres-cawapres, itu urusan partai, atau gabungan partai apa urusannya presiden,” kata Jokowi.
Jokowi meminta agar urusan pencapresan tak dikaitkan dengan istana. Dia menekankan Istana memiliki banyak pertanyaan.
“Jangan sering dihubungkan dengan istana. dikit-dikit dengan istana. Istana pekerjaannya banyak,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Surya Paloh mendadak bertemu dengan Jokowi di Istana Negara pada Kamis (26/1) sore. Partai NasDem pun buka suara terkait pertemuan tersebut.
Pertemuan ini menjadi pertama kali sejak NasDem melakukan deklarasi Anies sebagai capres yang dianggap sebagai bentuk pengkhianatan NasDem atau Surya Paloh sebagai orang yang dekat dengan Jokowi.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)