RUANGPOLITIK.COM— Menjelang hari Rabu Pon yang dianggap sebagai hari keramat dan kelaziman Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet membuat segelintir pihak ketar ketir. Pasalnya ungkapan reshuffle ini sudah berkali-kali disampaikan oleh Jokowi saat dikonfirmasi media.
Bahkan sejumlah tokoh politik dan menteri sudah dipanggil oleh Jokowi meski tidak menjelaskan alasan secara eksplisit.
Mulai dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Plt Ketum PPP Mardiono, politisi PDIP Budiman Sudjatmiko dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1/2023).
Pemanggilan Jokowi terhadap Ketum NasDem Surya Paloh dibenarkan oleh Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni. Namun, ia mengaku tak tahu apa yang dibahas Surya dan Jokowi saat itu.
“Rasanya benar. [Dipanggil] sore. Mendadak dipanggil Pak Presiden,” ungkap Sahroni,Jumat (27/1/2023).
Tiga hari kemudian, Jokowi membenarkan kabar pertemuan itu. Namun, ia enggan membeberkan pembicaraan dengan Surya.
“[Pertemuan] biasa-biasa saja. Mau tahu saja [isi pertemuan],” ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Pertemuan itu digelar di tengah desakan PDIP ke Jokowi untuk mencopot menteri-menteri NasDem. PDIP merasa NasDem tak lagi sejalan dengan Jokowi karena telah mendeklarasikan Anies Baswedan sevagai capres.
Menurut pengamat politik dan Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Dr Sholeh Basyari, saat dihubungi RuPol, Senin (30/1/2023) melihat intensitas pemanggilan tokoh-tokoh penting ke istana, sepertinya reshuffle kabinet memang akan segera terjadi dalam waktu dekat.
“Yaqut digeser: rolling Ansor ke PP Muhammadiyah, karena adanya bola liar nan panas di Komisi 8 plus Panja Haji.
BPKH dan mayoritas Komisi 8 yang keras secara ‘ideologis’ dekat dengan Cak Nanto,” ulas Dr Sholeh.
Pengamat ini memprediksi ada kemungkinan Benny Ramdhani Kepala BP2MK, Budiman Sudjatmiko loyal sebagai polisi PDI-P dan Yaqut Cholil Qaumas Menag akan segera masuk dalam isu reshuffle kali ini
“Benny Ramdhani dipandang sukses menjinakkan mafia butuh migran, loyalitas tanpa batas ke Jokowi dan faktor Osman Sapta,” tegasnya.
Sementara itu kegaduhan mengenai dana haji yang naik membuat Jokowi akan memindahkan posisi Menag Yaqut demi menghindari konflik yang kian panas.
“Yaqut Menpora akan menggantikan Zainudin Amali sekaligus warning bagi Golkar,” ucapnya.
Sementara politisi PDIP yang dianggap loyal yakni Budiman Sudjatmiko takkan bisa dielakkan begitu saja oleh Jokowi. CSIIS menilai ada kemungkinan mantan aktivis ini akan menjadi Mentan atau Mendes.
“Budiman bisa Mentan bisa juga Mendes Mendes. Pengusul utama UU desa, ideologis kerakyatan yang lekat dan sangat paham rural agraris plus back up PDI-P, sementara Sunanto Ketum PP pemuda Muhammadiyah,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)