RUANGPOLITIK.COM— Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai dapat menjadi figur calon wakil presiden (cawapres) yang merekatkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Latar belakang Erick Thohir seorang profesional menjadi faktor pendorong utama.
Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Ari Ganjar Herdiansyah mengatakan keberadaan Erick Thohir mampu menjadi jalan tengah antar partai politik (parpol) di KIB. Yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar.
Dia menilai latar belakang Erick Thohir yang berasal dari kalangan professional justru menjadi satu keunggulan. Karena hal tersebut Erick Thohir tidak terikat dengan kepentingan parpol manapun.
“Di KIB saya kira Pak Erick Thohir itu punya peluang karena beliau tokoh dari nonparpol,” ujar
Lebih dari itu, dia melihat, Erick Thohir dapat menjadi penyeimbang, sehingga bisa mengakomodir setiap kepentingan parpol dalam KIB. Kondisi demikian tentu menjadi satu hal positif yang bisa dihadirkan di antara keduanya.
Lebih jauh dia menyebut Erick Thohir begitu sangat potensial dapat diusung KIB pada Pilpres nanti. Kondisi itu tersebut diperkuat dengan hubungan yang sangat harmonis terjalin apik Erick Thohir dengan para parpol tersebut.
Atas dasar itulah yang menjadikan Erick Thohir sosok cawapres potensial untuk Pilpres mendatang. Karenanya dia menilai membuat tingkat keterpilihan Erick Thohir konsisten meningkat.
“Selama (Erick Thohir) bisa meyakinkan atau mendapatkan tiket dari masing-masing,” tandas Ari.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjawab pertanyaan masyarakat di Padang, Sumatera Barat soal apakah akan mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2024.
“Saya masih punya tugas 1,5 tahun sebagai Menteri BUMN, artinya saya mau menyelesaikan dulu pekerjaan yang ada,” kata Erick Thohir, di Padang, Selasa (21/12/2023) saat berdialog dengan tokoh masyarakat.
Ia menyampaikan tidak pernah tahu setelah ini di mana, karena apa, karena itu semuanya adalah rahasia Allah.
“Saya punya Inter Milan, sebelumnya tidak pernah tahu, cuma ada garis tangan dan itu semua rahasia Allah,” ujarnya.
Oleh sebab itu, menurut dia, yang paling penting saat ini adalah menjalankan pekerjaan yang ada di depan mata sebaik-baiknya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)