RUANGPOLITIK.COM— Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perhelatan pemilu dengan sistem proporsional terbuka selama ini menimbulkan lebih banyak dampak negatif. Mulai dari ongkos pemilu yang mahal, menekan manipulasi, dan kerja-kerja penyelenggara KPU yang melelahkan.
“Jadi ada penghematan, sistem menjadi lebih sederhana dan kemudian kemungkinan terjadinya manipulasi menjadi kurang,” ungkap Hasto di kantor pusat DPP PDIP, Selasa (3/1/2023).
Sementara itu, sebanyak delapan parpol yang menolak pemilu proporsional tertutup akan bertemu di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/1/2023). Pertemuan itu digelar sebagai bagian dari aksi konsolidasi agar Pemilu 2024 tidak kembali menggunakan proporsional tertutup.
Konfirmasi disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K. Harman. “Betul (ada pertemuan dengan 8 parpol). Tapi, saya gak bisa ikut karena sedang di daerah,” ujar Benny, Sabtu, (7/1/2023).
Konfirmasi lain disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi. Ia bahkan menyebut, dalam pertemuan esok perwakilan dari PAN langsung dihadiri oleh sang ketua umum, Zulkifli Hasan.
“Betul besok ada pertemuan (dengan 8 parpol lain). Ada ketum sih, ketum kami hadir. Besok rencananya jam 11:00 WIB di Hotel Dharmawangsa,” ungkap Yoga kepada IDN Times melalui telepon pada hari ini.
Sementara, ketika dikonfirmasi ke Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin, ia juga tak menampik akan ada pertemuan dengan 7 parpol lainnya. Namun, ia menyebut pertemuan besok hanya makan siang di awal tahun 2023.
“Silaturahmi awal tahun baru saja. Silakan hadir besok,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)