Dalam tinjauan tersebut kuasa hukum Bharada Richard Eliezer (Bharada E) Ronny Talapessy mengungkapkan bahwa hakim telah mengetahui posisi lemari penyimpanan senajat di rumah Saguling
RUANGPOLITIK.COM —Dalam peninjauan yang dilakukan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, ke TKP pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah dinas dan rumah pribadi Ferdy Sambo ditemukan informasi baru soal lemari senjata.
Majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) PN Jakarta Selatan meninjau rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, dan rumah dinasnya di Jalan Duren Tiga Jakarta Selatan pada Rabu (4/1/2023).
Selain majelis hakim dan JPU, kuasa hukum para terdakwa turut hadir di dua TKP pembunuhan Brigadir J tersebut.
Dalam tinjauan tersebut kuasa hukum Bharada Richard Eliezer (Bharada E) Ronny Talapessy mengungkapkan bahwa hakim telah mengetahui posisi lemari penyimpanan senajat di rumah Saguling.
“Juga tadi di rumah Sagulig dijelaskan terkait lemari senjata yang ada di lantai tiga,” kata Ronny, dikutip dari PMJ News.
Namun Ronny menyebut jika keberadaan lemari senjata tersebut dipastikan sudah tiadak ada di rumah Saguling tersebut.
“Lemari senjata sudah tidak ada, itu sudah ditutup,” tutur Ronny menambahkan.
Pada persidangan tanggal 13 Desember 2022 lalu, Bharada E menyebut kebaradaan lemari senjata yang disebutkan Putri Candrawathi.
Bharada E mengaku sempat diminta Putri untuk membawa senjata dari dalam mobil ke lantai 3, setibanya dari Magelang ke rumah Saguling.
“Sebelum ibu turun (dari mobil), ibu sempat bilang ke saya ‘Dek, nanti senjata naikkan ke lantai tiga ya’” ujar Bharada E.
Dia mengaku membawa senjata dari mobil bersama Kuat Ma’ruf menuju lantai 3. Bahkan Richard langsung terkejut saat melihat banyak senjata tersimpan di lemari yang ada di rumah Sambo tersebut.
“Naiklah kami ke lantai tiga. Sampai lantai tiga, karena barang-barang kan bisa ditaruf depan lift kalau senjata api kan tidak. Jadi saya temui ibu untuk senjata. Diajak lah saya ‘oh ya, sini dek’. Diajak saya masuk, Om Kuat juga ikut masuk. Om Kuat berhenti di meja rias, sebelum lorong ada meja rias. Di situ baru saya lihat ibu masuk ke dalam ke kamar. Ibu tuntun terus sampai di lemari senjata Yang Mulia, ibu yang bukain pintu lemarinya,” ucap Richard.
“Saya kaget juga ternyata banyak semua senjata, saya gantung senjata Steyr, baru saya ‘izin, Bu’. Saya keluar sama Om Kuat,” tandasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)