RUANGPOLITIK.COM — Mantan Gubernur DKI Anies Baswedan merasa ia kerap menjadi bahan kritikan dari segelintir elit. Apalagi terkait safari politik yang ia lakukan ke berbagai daerah, banyak yang memberi tudingan miring. Anies juga membahas terkait kritik ini disampaikan dalam podcast bersama Imam Priyono dan Hendri Satrio seperti disiarkan di YouTube R66 Newlitics. Anies awalnya menjelaskan terkait dirinya yang kerap mendapatkan reaksi penolakan dari pihak lain ketika melakukan sesuatu.
“Normal (orang lain menolak), apa sih yang disebut kecewa? Kecewa itu kalau tidak sesuai harapan, kalau dia sesuai harapan ya nggak usah kecewa, kita yang sudah belajar ilmu, kemudian ke sekolah, pendidikan, baca, baca sejarah, tidak ada dalam sejarah yang dalam gelanggang politik 100 persen sependapat. Kan nggak ada, coba kasih contoh 100 persen sependapat,” kata Anies Baswedan saat Sabtu (17/12).
Bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan, sempat menyinggung pemerintah terkadang ‘mematikan’ kritik. Partai Golkar membalas pernyataan Anies tersebut.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut Indonesia saat ini telah menjunjung tinggi semangat demokrasi. Ace meminta Anies tak asal bicara.
“Jangan asal bicara. Kita ini sudah terbuka, demokrasi dan menjunjung semangat kebebasan berpendapat,” kata Ace kepada wartawan, Sabtu (17/12).
Ace menyebut jika pemerintah mematikan kritik, maka langkah Anies saat ini bisa terganjal. Sebab, kata dia, Anies sudah keliling Indonesia meskipun belum masuk masa kampanye.
“Kalau pemerintah mematikan kritik, tidak mungkin Pak Anies bisa keliling Indonesia walaupun belum masanya kampanye,” ucapnya.
Ace meminta Anies menunjukkan bukti pemerintah kadang ‘mematikan’ kritik. “Tunjukkan, mana yang dinilai mematikan kritik,” tegasnya.
Anies sebelumnya bicara terkait dirinya yang kerap mendapatkan kritik dari berbagai pihak. Dia lalu sempat menyinggung terkait pemerintah yang terkadang justru mematikan kritik tersebut.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)