• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Nasional

CSIIS: Pemanggilan Perwakilan PBB Berlebihan

by Rupol
10 Desember 2022
in Nasional
454 24
CSIIS: Pemanggilan Perwakilan PBB Berlebihan
512
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM — Pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang HUkum Pidana (RKHUP) menjadi UU KUHP oleh DPR melalui sidang paripurna pada Selasa (6/12) di Gedung DPR mendapat kritikan keras.

Alasannya banyak ‘pasal’ yang termaktub dalam KHUP bertentangan dengan kebijakan Hukum Internasional dan Hak Asasi Manusia. Karena itu PBB menyampaikan rasa keprihatinannya agar KHUP tersebut di revisi.

RelatedPosts

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

Bahas Soal Kerjasama MRT Jakarta, Jokowi Bakal Temui PM Jepang

Bahas Pengungsi Rohingya, Menlu Temui Komisioner PBB

Dalam konferensi persnya pada Kamis (8/12) Perwakilan PBB di Indonesia menyerukan kepada otoritas eksekutif dan legislatif untuk menyelaraskan hukum di dalam negeri dengan kewajiban hukum hak asasi manusia internasional Indonesia dan komitmennya terhadap Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

“Kami mendorong pemerintah untuk tetap terlibat dalam dialog konsultatif terbuka dengan masyarakat sipil yang lebih luas dan pemangku kepentingan untuk menangani keluhan dan memastikan bahwa proses reformasi sejalan dengan komitmen global Indonesia dan juga TPB,“ sebut PBB.

Di antaranya hak atas kesetaraan di hadapan hukum dan perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi, hak atas privasi dan hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan, serta kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Pernyataan perwakilan PBB ini dikritik oleh Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Hikmahanto Juwana agar Kemenlu mengusir perwakilan PBB di Indonesia yang mengomentari KUHP baru. Sebab, KUHP baru adalah masalah yurisdiksi domestik yang harus dihormati PBB.

“Atas pernyataan Perwakilan PBB ini, Kemlu sepatutnya memanggil Kepala Perwakilan PBB di Indonesia dan bila perlu melakukan persona non grata (pengusiran) pejabat tersebut dari Indonesia,” kata Hikmahanto Juwana dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (9/12).

Dari DPR juga menyampaikan hal yang sama, yakni Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, Jumat (9/12).

“Saya mempersilakan Kemlu memanggil ataupun bersurat kepada Perwakilan PBB di Indonesia dalam rangka klarifikasi terkait tujuan pernyataan tersebut. Ini memang penting dan saya rasa cukup di situ,” kata Meutya, kepada wartawan, kemarin.

Kemlu pun tidak tinggal diam dengan hal ini. Kemlu akan berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam menanggapi kekhawatiran PBB itu.

Namun, sikap pemerintah yang  terlalu berlebihan ini dikritik oleh Dr Sholeh Basyari Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS), saat dihubungi RuPol, Sabtu (10/12).

“Panggilan yang rencananya dilakukan oleh Kemenlu kepada perwakilan PBB di Jakarta akibat kritik atas KUHP baru, berlebihan. Hal ini setidaknya dengan sejumlah ukuran ini,” tegasnya.

Sholeh menjelaskan bahwa kritik yang disampaikan itu bagian dari ‘alarm’ bahwa Indonesia sudah meratifikasi hukum internasional yang berkenaan dengan Hak Asasi Manusia. Sehingga pengingat ini dilakukan PBB agar pemerintah memahami bahwa HAM ini penting menjadi pertimbangan utama.

“Pertama, kritik itu sejatinya mengingatkan bahwa Indonesia telah meratifikasi sejumlah hal terkait HAM,” ungkapnya.

Hal selanjutnya yang harus dievaluasi oleh Pemerintah adalah ratifikasi terutama hak sosial pria dan wanita yang harus mendapatkan jaminan ‘terjaga’ sebagai warga negara yang harus dilindungi dan negara harus menjamin itu melalui konstitusi.

“Kedua, ratifikasi terutama terkait hak sosial (relasi pria wanita dalam pernikahan) meski bersifat programatik, tetap saja harus meng-cover unsur: proteksi, respeksi dan fullfilmen warga negar,” ulasnya.

Selanjutnya Direktur CSIIS ini mengingatkan Pemerintah dalam ratifikasi hukum internasional yang berkaitan dengan hak sipil. Sehingga KHUP yang disahkan harus mampu sejalan dengan ratifikasi hukum internasional yang sudah dilakukan oleh Indonesia.

“Ketiga, pengaturan dalam bentuk legalitas (KUHP) hak sipil menyangkut kehidupan seksual, bertabrakan dengan International Covenant on Civil and Politic right (ICCPR), yg juga diratifikasi oleh Pemerintah,” jelasnya lagi.

Karena itu Sholeh menilai, pemanggilan atas perwakilan PBB yang ada di Indonesia bahkan ada seruan untuk melakukan pengusiran atau intervensi ini sangat tidak etis dalam etika hubungan internasional.

Pasalnya PBB merupakan organisasi internasional yang menjaga tatanan global dan hubungan antar negara yang bersifat multilateral dalam hubungan yang harmonis dan berkelanjutan.

“Keempat, rencana pemanggilan perwakilan PBB oleh Kemenlu, menyiratkan pembungkaman. PBB saja bisa tekan, apalagi masyarakat biasa,” kritiknya.

Dan  Sholeh mengingatkan Pemerintah kembali agar aksi protes yang dilakukan oleh PBB ini tidak dinilai berlebihan. Karena hukum internasional menjunjung Hak Asasi Manusia dan Hak Sipil dalam bernegara. (IY)

Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)

 

 

Tags: Kemenlu Akan Panggil Perwakilan PBBPBB Kritik KHUP
Previous Post

PBB: KUHP Baru RI Banyak Bermasalah, Tak Sesuai Nilai Kebebasan, Pers dan HAM

Next Post

Politisi PDIP: Penundaan Pemilu Inkonstitusional

Rupol

Next Post
Politisi PDIP: Penundaan Pemilu Inkonstitusional

Politisi PDIP: Penundaan Pemilu Inkonstitusional

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim program penyaluran dana bantuan langsung tunai atau BLT untuk masyarakat sudah mencapai angka 96,6 persen/Ist

Presiden Jokowi: Penyaluran BLT BBM Sudah Capai 96,6 Persen

3 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

2 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In