• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Nasional

Pengamat: Beda Komunikasi Politik Surya Paloh dan SBY di Resepsi Putra Jokowi

by Rupol
9 Desember 2022
in Nasional
441 18
Pengamat: Beda Komunikasi Politik Surya Paloh dan SBY di Resepsi Putra Jokowi
491
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM — Pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi yakni Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono dianggap sebagai momentum bagi elit politik untuk menarik dukungan dan simpati. Namun hal ini berbeda dengan ‘bahasa komunikasi’ yang disampaikan oleh Ketum NasDem Surya Paloh. Ia mengabarkan tak bisa hadir ke Solo karena harus berobat ke Jerman.

Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, absennya Surya Paloh menjadi fenomena sangat menarik, karena di luar dugaan justru yang konfirmasi hadir adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

RelatedPosts

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

Bahas Soal Kerjasama MRT Jakarta, Jokowi Bakal Temui PM Jepang

Bahas Pengungsi Rohingya, Menlu Temui Komisioner PBB

“Kira-kira ini indikasi bisa terjadi pertukaran tempat di pemerintahan antara Nasdem dengan Demokrat. Jadi gesturnya SBY datang itu merapat ke pemerintahan Jokowi, minimal membuka komunikasi,” ujar M. Qodari, Kamis (8/12).

Meskipun alasannya ke luar negeri dengan keperluan berobat, kata Qodari, hal itu tersirat gestur politik yang kental dengan penghindaran. Penghindaran ini bisa jadi tanda akan ada pertukaran posisi di pemerintahan antara Nasdem dan Demokrat.

Sementara itu menurut Qodari selama ini Demokrat dikenal sebagai partai oposisi, sedangkan Nasdem semenjak mengusung Anies Baswedan sebagai capres mulai ada rasa oposisi dan terlihat renggang hubungannya dengan koalisi pemerintah.

Ia menduga kepergian Surya Paloh ke luar negeri disengaja sebagai alasan kuat untuk menghindari pertemuan dengan Presiden Jokowi.

“Sementara Surya Paloh berobat, itu gestur atau alasan klasik politisi untuk menghindari pertemuan-pertemuan yang mereka tidak kehendaki,” paparnya.

Menurutnya, Surya Paloh trauma dengan pertemuan di acara HUT ke 58 Partai Golkar di Jakarta beberapa waktu lalu, di mana pada saat itu Presiden Jokowi menyindir Nasdem untuk tidak sembrono memilih capres, ditambah Presiden Jokowi yang seolah enggan membalas pelukan Surya Paloh.

“Jadi Surya Paloh itu menghindari adanya sorotan media mengenai bahasa tubuh dia dengan Jokowi nanti kalau ketemu, karena Surya Paloh sudah trauma dengan peristiwa di acara Golkar di mana Jokowi nggak mau dipeluk oleh Surya Paloh,” jelasnya.

Indikasi hubungan keretakan Nasdem dengan pemerintah juga terbaca dari sempat abstainnya Nasdem terkait Revisi UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN), walaupun pada akhirnya ikut menyetujui revisi UU IKN.

“Nasdem sempat abstain, walaupun kemudian setuju dengan pengesahan revisi Undang-Undang IKN,” katanya.

Sementara itu, rencana kehadiran SBY di acara nikahan Kaesang-Erina, kata Qodari memberikan dampak politik yang berpotensi menjadikan Demokrat masuk bagian dari pemerintahan menggantikan Nasdem.

Lanjut Qodari, jika ternyata Demokrat gabung koalisi, ini akan menjadi potensi bagi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) untuk masuk kabinet yang akan menambah portofolio pengalamannya dalam pemerintahan.

“Buat Demokrat sendiri sebetulnya sangat bagus agar AHY masuk ke dalam pemerintahan. Dari dulu saya pernah bilang PR-nya AHY itu adalah pengalaman pemerintahan. Setelah gagal di Pilkada DKI Jakarta, saya sudah menyarankan untuk Mas AHY itu masuk ke dalam pemerintahan untuk menduduki jabatan menteri,” ulasnya.

Lebih lanjut Qodari mengatakan, secara figur AHY sebenarnya berpotensi menjadi paket lengkap, namun dinilai masyarakat sebagai orang yang kurang berpengalaman.

“AHY itu sebenarnya potensial paket lengkap. Pertama, itu dia punya partai; Kedua, dia punya penampilan. Yang kurang dari AHY itu hanya satu, yaitu pengalaman di pemerintahan,” beber Qodari.

Qodari menyarankan supaya Demokrat masuk ke pemerintahan dan memposisikan AHY sebagai menteri agar memiliki pengalaman di pemerintahan dan makin dipercaya oleh masyarakat dan elit politik.

“Jadi supaya tidak diserang lagi dari aspek pengalaman, ya harus ada pengalaman pemerintahan seperti Mbak Puan. Orang sekarang sudah tidak bisa ngomong Mbak Puan nggak qualified segala macam karena sudah pengalaman jadi menteri,” ungkapnya.

“Jadi kekurangan utama AHY itu selama ini kurang pengalaman di pemerintahan saja. Masyarakat dan elit politik itu tidak cukup yakin bahwa AHY mampu dan kompeten memimpin negara dengan jabatan terakhir sebagai mayor di TNI. Tapi kalau dia sudah jadi menteri, maka pengalaman itu menjadi legitimasi dan itu sudah lengkap,” tuntas Qodari.

Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)

Previous Post

Rizal Ramli: Masa Jabatan Presiden Sudah Diatur Konstitusi Hanya 2 Periode

Next Post

Anies Tetapkan Gaji TA Rp8,2 juta, Heru Budi Naikkan Jadi Rp 29,05 juta

Rupol

Next Post
Anies Tetapkan Gaji TA Rp8,2 juta, Heru Budi Naikkan Jadi Rp 29,05 juta

Anies Tetapkan Gaji TA Rp8,2 juta, Heru Budi Naikkan Jadi Rp 29,05 juta

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil/Ist

Tegas! Tak Tuntaskan Kasus Brigadir J, KP3 Desak Kapolda Metro Jaya Mundur

3 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

2 tahun ago

Kontroversi ‘Amplop Kiai’, CSIIS: Suharso Jadi Beban Berat PPP

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In