RUANGPOLITIK.COM — Narasi satir kembali digulirkan oleh politisi Fahri Hamzah. Mantan kader PKS ini menyindir soal isu rujuknya Gerindra-PKS dan koalisi partai yang masih abu-abu tapi sudah kepedean menyatakan diri sebagai peserta pemilu 2024 mendatang dengan mengusung salah satu nama.
Ia menganggap ini sangat merusak citra demokrasi. Bahkan menegaskan semua koalisi itu hanya semu sebelum 2024. Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah meresponsnya di media sosial.
“Hmmm…,” kata Fahri Hamzah singkat melalui akun Twitternya @Fahrihamzah Senin (5/12/2022).
Fahri Hamzah lalu menjelaskan lebih lanjut alasannya mencuit demikian. Dia menyampaikan, mencuatnya isu rujuk Gerindra dan PKS menegaskan pendapatnya bahwa belum ada koalisi hingga 7 September 2023.
“Itu menegaskan omongan saya yang lama bahwa sampai 7 September 2023 belum ada yang namanya koalisi,” katanya.
Dia menegaskan lagi tidak ada yang namanya koalisi hingga semua jelas sampai tahun depan. Menurutnya, kejelasan koalisi 2024 akan tampak saat pendaftaran paslon capres dan cawapres.
“Nggak ada koalisi sampai dengan 7 September 2023. Karena pendaftaran 7 sampai 13 September,” tulisnya.
Fahri meminta partai politik yang merasa punya tiket Pilpres 2024 untuk sadar diri. Menurutnya, tiket tersebut masih bersifat palsu.
“Semua partai politik sekarang ini terutama yang merasa sudah punya tiket tuh harus sadar diri bahwa sebenarnya tiket mereka itu tiket yang nggak bisa dipakai alias tiket palsu karena itulah sikap mereka sekarang ini yang mengumumkan calon presiden atau membentuk koalisi sebenarnya adalah tindakan ilegal yang sangat mengganggu kebaikan dari proses penyelenggaraan Pemilu ke depan,” katanya.
“Jadi kesadaran inilah yang kita minta dari mereka mudah-mudahan pada sadar,” ujar Fahri Hamzah.
Sebelumnya santer jika ada wacana rujuk Gerindra-PKS yang bermula dari pernyataan Waketum Partai Gerindra Fadli Zon usai acara pengukuhan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjadi guru besar di Sentul, Bogor. Saat itu, Fadli Zon menjelaskan dirinya yang akrab dengan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.
“Dari dulu juga akrab, pertanyaannya mudah-mudahan kita bisa bergabung lagi bersama-sama, semua masih cairlah maksudnya masih belum bisa kita menentukan sampai mendekati waktu tenggatnya,” kata Fadli Zon di Bogor, Kamis (1/12) lalu.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga bicara terkait peluang kans koalisi Gerindra dan PKS yang dibicarakan Fadli Zon. Dasco menganggap rencana tersebut sebagai bagian dari dinamika politik menjelang 2024.
Editor: Ivo Yasmati
(RuPol)