• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Nasional

Ujang Komarudin: Pancasila Perekat Politik Identitas Yang Dianggap Memecah Belah Bangsa

by Rupol
24 November 2022
in Nasional
438 14
Ujang Komarudin : Belum Ada Kandidat Capres Yang Potensial, Kekuatannya Rata

Ujang Komarudin Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR)

483
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM — Isu politik identitas kembali mengemuka, terutama ketika stigma negatif ini ditujukan kepada sosok capres Anies Baswedan oleh lawan politiknya. Bahkan penggunaan politik identitas ini bermuara kepada perpecahan antar etnis.

Menanggapi berbagai kritikan tetang politik identitas ini, menurut pengamat politik Ujang Komarudin, dosen Universitas Al Azhar Indonesia saat dihubungi RuPol, Kamis (24/11) mengatakan politik identitas itu menjelaskan identitas suatu komunitas, etnis, agama, suku atau ras yang memiliki satu visi yang sama.

RelatedPosts

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

Bahas Soal Kerjasama MRT Jakarta, Jokowi Bakal Temui PM Jepang

Bahas Pengungsi Rohingya, Menlu Temui Komisioner PBB

“Bukan suatu hal yang salah jika ada satu tokoh yang dianggap memiliki latar belakang yang sama baik itu agama, suku, ras atau budaya. Dan dianggap memiliki keterwakilan. Sehingga melahirkan suatu poros kekuatan,” ungkapnya.

Ujang melihat selama ini salah kaprah mengenai ‘politik identitas’ jika kemudian di politisir menjadi black campaign atau serangan ke kubu lawan.

“Yang masalah adalah ketika mempolitisir politik identitas, menggoreng-gorengnya dan dijadikan sebagai alat untuk menyerang. Persoalan menjadi rumit, ketika yang diperlebar adalah perbedaan. Perbedaan suku, ras, agama ini yang selalu dikembangkan menjadi isu demi kepentingan politik. Ini kesalahannya. Karena perbedaan itu bukan untuk diperlebar, tapi disatukan,” jelasnya.

Karena itu, menurut Ujang Komarudin ketika kita terbiasa melihat dan menghargai perbedaan sebagai suatu bentuk kesatuan. Maka identitas yang muncul dari berbagai suku, ras, agama, budaya tak lagi dianggap sebagai pemicu keterbelahan bangsa.

“Kita sudah memiliki dasar yang kuat yakni Pancasila. Dalam sila yang ada ini sudah mewakili nilai-nilai agama, persatuan, kesatuan. Jadi identitas bukan suatu hal yang keliru,” ulasnya.

Terkait dukungan umat muslim kepada Anies Baswedan dan sering dianggap sebagai simbol pemecah belah, ini dianggap langkah yang kurang bijak. Karena Anies dianggap mewakili satu identitas kelompok muslim, sama perihal dengan Ahok yang dikenali dengan identitas sebagai umat kristen. Sehingga ketika identitas yang sama muncul melahirkan suatu dukungan, ini bukan bertentangan dengan makna Pancasila.

“Misalnya ada kepala daerah beragama Hindu dan didukung oleh umat Hindu. Ini suatu hal yang wajar. Dan Indonesia adalah negara yang sangat moderat. Nilai-nilai religius dan budaya itu sudah termaktub dalam Pancasila, dan ini sudah final. Yang salah adalah politisasi dari lawan politik,” jelasnya.

Karena itu Ujang mengatakan jika relasi agama dan negara tidak untuk dipertentangkan. Karena negara sudah menjamin kebebasan setiap warga negara terkait agama dan kebudayaan yang diyakininya.

“Jadi suatu hal yang wajar jika Anies didukung oleh umat muslim. Karena Anies dianggap mewakili identitas umat muslim. Dan keterwakilan ini yang membuat dukungan dari umat muslim ke Anies semakin besar. Karena Islam memang menjadi mayoritas di Indonesia. Namun, jika ada yang non muslim mendukung Anies ini sah dan wajar. Karena memilih dan dipilih hak setiap warga negara,” pungkasnya. (IY)

Editor: Ivo Yasmiati

 

Tags: Anies BaswedanPolitik IdentitasUjang Komarudin
Previous Post

Kilas Balik Kronologis Kasus ‘Kardus Durian’ yang Kembali Mengapung

Next Post

SMRC: Publik Hanya Kenal PDIP dan Golkar, Elit Parpol Lain Gagal Jangkau Pemilih

Rupol

Next Post
No Urut Partai Tetap Sama dengan 2019, Merupakan Usulan Megawati

SMRC: Publik Hanya Kenal PDIP dan Golkar, Elit Parpol Lain Gagal Jangkau Pemilih

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago
Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

Bernada Sindiran, Ganjar-Mahfud: Kami Perintis Bukan Pewaris

2 tahun ago

Kontroversi ‘Amplop Kiai’, CSIIS: Suharso Jadi Beban Berat PPP

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In