Wajar Cak Imin gusar, karena merasa hanya jadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) dari Prabowo
RUANGPOLITIK.COM – Koalisi Gerindra dan PKB terlihat semakin tidak berujung, ketika mengapung wacana Prabowo berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Muhaimin Iskandar bahkan menyatakan PKB berpeluang membuka komposisi koalisi baru, sebagai tanggapan atas mengapungnya duet Prabowo-Ganjar tersebut.
Menurut Pengamat Politik Dr Sholeh Basyari, pernyataan Muhaimin itu merupakan ungkapan kekecewaan kepada Prabowo dan Gerindra.
“Wajar Cak Imin gusar, karena merasa hanya jadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) dari Prabowo,” ujarnya ketika berbincang dengan RuPol di Komplek DPR Kalibata, Selasa (21/11/2022).
Baca:
musyawarah-tertinggi-pks-arahkan-capres-ke-anies-baswedan/
Kata Sholeh, koalisi Gerindra bersama PKB itu sudah dimaknai sebagai perahu, untuk pasangan Prabowo bersama Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.
Namun pada kenyataannya, terlihat Prabowo dan Gerindra hanya mau PKB memenuhi sebagai pemenuhan syarat PT 20 persen, untuk Prabowo bisa menjadi capres.
“Sebenarnya itu hal sederhana, Gerindra dan PKB berkoalisi kemudian mengusung Prabowo-Muhaimin. Sederhana kan? Tapi ini terlihat sangat sulit, karena Prabowo mungkin menginginkan sosok lain sebagai cawapres,” lanjutnya.
Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu juga menilai dalam kondisi sekarang ini, Gerindra tidak adil kepada Muhaimin.
Karena secara matematika politik, Muhaimin sudah memenuhi apa yang dibutuhkan oleh Prabowo.
Lanjut Sholeh, tidak hanya sekedar mencukupi syarat pencalonan PT 20 persen, tapi Muhaimin juga membawa limpahan elektoral yang selama ini tidak terjangkau oleh Prabowo.
“Pada Pilpres 2019, Prabowo kalah di basis-basis massa NU, terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah. Cak Imin bisa membawa suara itu ke Prabowo. Jadi tidak ada alasan sebenarnya untuk menepikan Cak Imin,” terang Sholeh yang juga aktivis NU tersebut.
Sebelumnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, mengeluarkan pernyataan membuka peluang terjadinya koalisi baru. Hal itu dia sampaikan ketika menanggapi wacana duet Prabowo-Ganjar.
“Saya bikin komposisi lain,” ujarnya Muhaimin singkat kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Senin (20/11/2022).
Namun dia tidak menjelaskan secara rinci, komposisi yang dimaksud termasuk soal kelanjutan koalisi dengan Gerindra. (ASY)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)