Rikola mengatakan, kepuasan itu salah satunya datang dari sektor infrastruktur dan beberapa pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan
RUANGPOLITIK.COM —Lembaga survei Indekstat Indonesia merilis hasil survei opini publik mengenai kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Berdasarkan survei itu hasilnya, 67,9 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja keduanya.
“Hari ini, sebanyak 67,9 persen masyarakat mengaku puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, sedangkan 29,7 persen mengaku tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi dan sebanyak 2,5 persen tidak tahu atau tidak jawab,” tukas Deputi Direktur Eksekutif Indekstat Rikola Fedri saat konfrensi pers di Jakarta, kemarin.
Rikola mengatakan, kepuasan itu salah satunya datang dari sektor infrastruktur dan beberapa pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan.
Namun dari sektor ekonomi, masyarakat menilai masih kurang baik. Menurutnya ekonomi masih menjadi isu prioritas untuk ditangani dengan segera.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap beberapa sektor ekonomi itu meliputi kenaikan harga bahan pokok, kenaikan harga BBM, Gas LPG dan kesulitan lapangan pekerjaan.
“Sektor ekonomi harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat agar stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat kembali membaik,” tuturnya.
Masih dalam survei itu, rendahnya tingkat kepuasaan terhadap kinerja presiden Jokowi-Ma’ruf terjadi di Sumatera sebesar 58,3 persen, Kalimantan 62,9 persen, DKI, Banten sebesar 58 persen dan Jawa Barat sebesar 60 persen.
Sebaliknya tingkat kepuasaan terhadap kinerja Presiden Jokowi tertinggi terdapat di di Jawa Tengah sebesar 82,9 persen.
Dalam survei itu diketahui pula bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara personal, masih rendah yakni 45,3 persen puas dan 48,2 persen tidak puas.
Survei ini dilakukan pada 10 hingga 19 Oktober 2022 dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak.
Metode yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)