RUANGPOLITIK.COM — Dukungan partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang mendapat kritikan keras dari Relawan Jokowi. Sikap politik ini dianggap sudah tak sesuai dengan kesepakatan politik dan dianggap sudah tak sejalan. Karena itu, Relawan Jokowi mengusulkan agar Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet. Kritikan ini disampaikan oleh Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas, kepada wartawan Minggu (23/10).
“Adanya dinamika politik deklarasi capres oleh Partai NasDem dengan mengusung Anies Baswedan, menunjukkan bahwa pilihan politik NasDem telah berbeda haluan dengan spirit koalisi pemerintahan saat ini,” kata
Umbas menyoroti manuver NasDem yang hendak menjalin koalisi dengan Demokrat dan PKS di Pilpres 2024. Apalagi kedua parpol ini berada di luar pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
“Arah politik koalisi NasDem mengusung capres Anies Baswedan akan menggandeng PKS dan Demokrat dimana garis politik yang jelas diametral dengan koalisi pemerintahan Jokowi-Amin,” tegasnya.
Ia menilai presiden Jokowi sudah memberi respon atas usulan ini dan perubahan sikapnya kepada partai NasDem.
“Presiden Jokowi sudah memberi sinyal yang jelas, tergambar baik dari ucapan, analogi serta gestur tubuh. Sekarang tinggal momentum yang tepat, kita tunggu saja,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Umbas mengatakan pihaknya menyampaikan masukan dan dukungan kepada Jokowi agar segera melakukan reshuffle. Dia mengklaim Jokowi merespons usulan ini.
“Kami relawan telah menyampaikan masukan serta dukungan penuh kepada Presiden agar segera melakukan reshuffle. Presiden merespons positif dan kami berkeyakinan Presiden Jokowi akan menjalankan hak prerogatifnya melakukan reshuffle kabinet. Soal kapan, kami tentu berharap dalam waktu dekat ini,” ujar dia.
Umbas menyinggung pernyataan Jokowi di acara HUT ke-58 Golkar beberapa waktu lalu. Menurut Umbas, Jokowi mencermati dinamika pencapresan termasuk bakal capres yang diusung NasDem.
“Presiden Jokowi sudah secara terbuka menyampaikan penilaiannya di acara Golkar, Jumat (20/10), bahwa deklarasi capres selayaknya harus cermat, tidak sembrono, dan calon yang dipilih pun harus yang terbaik karena menyangkut nasib 270 juta rakyat Indonesia,” katanya.
Ia menilai sikap politik Jokowi dapat terlihat dari bahasa sampiran yang digunakan.
“Analogi tentang figur seorang presiden laksana maskapai penerbangan memilih pilot yang diuraikan secara detail oleh Pak Jokowi, menggambarkan Pak Jokowi sangat serius mencermati dinamika pencapresan termasuk calon yang telah diusung NasDem,” ungkapnya.
Editor: Ivo Yasmiati