RUANGPOLITIK.COM — Lajunya arus informasi dan perkembangan global berimbas kepada pengaruh moral generasi muda yang memperlihatkan secara signifikan adanya penurunan akhlak. Pengaruh ini terlihat pada angka kriminalitas, geng motor, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba. Menyikapi hal ini mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Said Aqil Sirodj menilai jika pesantren sebagai benteng terakhir moral bangsa.
“Untuk sementara satu saja pelarian atau jalan untuk mempertahankan, budaya, akhlak, moral, karakter, dipesantrenkan anak-anaknya,” jelas Kiai Said Aqil Sirodj melalui siaran Said Aqil Institute.
Ia menilai pesantren menjadi jalan atau solusi untuk memperbaiki perilaku moral bangsa yang cukup memprihatinkan.
“Secara umum pesantren masih bisa kita banggakan sebagai benteng terakhir moral bangsa ini,” jelasnya.
Kiai Said menilai ketika zaman dulu para kiai membangun pesantren tidak penting namanya terkenal yang penting nama desanya. Beberapa pesantren terkenal contohnya Tebu Ireng, Denanyar, Tambang Beras, Lirboyo, Ploso, Tegal Rejo, Sarang, Larsem, Rembang, Kempek, Butet, Babakan, Cipasung yang penting desanya terkenal.
“Artinya menunjukkan betapa kuatnya nasionalisme para kiai itu,” jelas Kiai Said Aqil.
Ulama ini menilai bahwa para kiai pendiri pesantren terdahulu bangga bahwa desanya bisa terkenal. (Ivo)