• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home RuangOpini

Siasat PDIP, Puan dan Ganjar

by Rupol
20 Juni 2023
in RuangOpini
435 23
Siasat PDIP, Puan dan Ganjar
489
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Didik T. Atmaja

RUANGPOLITIK.COM — Partai Nasdem belum lama ini mengeluarkan keputusan yang bikin “geger” jagad politik nasional. Partai besutan Surya Paloh yang notabene pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode itu tiba-tiba mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Sontak, keputusan Nasdem sangat mengejutkan banyak kalangan baik praktisi, akademis maupun para peneliti. Terlebih, sosok Gubernur Jakarta itu diketahui tak masuk lingkaran istana atau kekuasaan Jokowi.

RelatedPosts

Orkestrasi Penguasa Bayangi Pemilu 2024

Putusan MK Final dan Mengikat, Tidak Bisa Dibatalkan MKMK

Kritik Esensial Persempuan Bukan Eksistensial

nfl jerseys cheap

nike air jordan 1 mid
nike air max 90 futura
jerseyscustomforsale
new adidas shoes
Human hair Wigs
natural hair wigs
nike air jordan for men
design custom soccer jersey
Natural wigs
sex toy shop
custom jerseys football
custom football jersey
custom hockey jersey
adidas outlet
sex toys

Ini merupakan sesuatu yang “wow”. Sosok yang digadang-gadang tak mungkin dekat dengan Nasdem tiba-tiba ditunjuk sebagai “jago” yang nantinya akan turut berkompetisi dalam pertarungan Pemilu 2024. Tapi bagaimanapun juga ini adalah perkara politik. Semuanya bergerak karena kepentingan. Boleh jadi saat yang lalu berperan sebagai oposisi, lalu saat ini bisa berkoalisi. Pun sebaliknya. Satu detik, suatu keputusan politik bisa berubah-ubah, dinamis.

Berbeda dengan Nasdem, partai pemenang Pemilu 2019 yakni PDIP hingga saat ini tampak belum melakukan sesuatu yang berarti. PDIP menyuguhkan fenomena menarik di tengah-tegah manuver partai-partai politik lainnya. Entah karena PDIP sudah terlanjur memberikan mandat penuh pemilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 mendatang kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang masih diam hingga saat ini?

Ataukah sebagai partai penguasa, PDIP ingin membuktikan bahwa partai berlambang moncong putih itu tetap tenang, fokus, dan konsisten menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan hingga kelar? Entahlah, banyak kalangan masih mengira-ngira. Namanya juga perkiraan. Yang jelas, “diamnya” PDIP memunculkan teka-teki yang beragam.

Jika dicermati secara mendalam, fenomena masih “diamnya” PDIP ini justru berdampak adanya saling galang dukungan oleh para kader terhadap calon yang mereka inginkan, meskipun tidak secara terbuka. Kabar terbaru misalnya, ada faksi kader yang menghendaki Puan Maharani maju sebagai calon presiden. Mereka melihat, sosok Puan sebagai calon yang tepat, apalagi ia merupakan trah Sukarno.

Atas dasar itu, faksi yang mendukung Puan kemudian mendeklarasikan diri dengan membentuk “Dewan Kolonel”. Gerakan faksi ini pun tampak tak cukup berhenti di tataran deklarasi. Lebih jauh, poster dan baliho bergambar Ketua DPR itu kemudian marak di sejumlah kota. Bahkan, nama dan fotonya juga muncul di ruang-ruang beranda media sosial, media online, hingga media cetak.

Gerak-gerik cucu Sang Proklamator itu juga selalu disorot banyak kalangan, meski tak luput dari kritik netizen akibat video yang ditampilkan tidak mach dengan kondisi dan suasana yang melatarinya. Bahkan “setingan” video yang muncul dalam konten begitu kasar, terasa tak tulus, tidak pro rakyat.

Lantas, bagaimana dengan sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo? Soal Ganjar, tak sedikit pula kader yang menghendaki sang gubernur sebagai calon presiden. Meski tak membentuk langsung gerakan tandingan Dewan Kolonel, simpatisan Ganjar Pranowo terlihat begitu rapi dan seakan terbentuk alamiah. Gubernur berambut putih yang aktif bermedsos ini juga memiliki barisan simpatisan tersendiri di luar struktural partai.

Tak sedikit masyarakat yang loyal dan mendukung setiap gerakan Ganjar yang diwakilkan lewat konten-konten yang diproduksinya itu. Meski tak punya hak dalam menentukan calon presiden dari partai Megawati, barisan Ganjaris secara tak langsung juga mengangkat elektabilitas gubernur Jateng dua periode itu. Sayangnya, hingga saat ini Megawati tak kunjung memberikan sinyal siapa “petugas partai” yang akan ditunjuk untuk berkompetisi di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Sikap PDIP yang hingga saat ini belum menentukan siapa capres andalannya sebenarnya bukan hal yang baru. Gaya politik PDIP yang sulit ditebak sebenarnya sudah sering terjadi. Antara lain seperti pada saat memilih Ganjar Pranowo sebagai calon gubernur Jateng, hingga pemilihan Jokowi sebagai capres 2014 lalu.

Sebagai partai yang sudah kenyang makan garam, PDIP tentu memiliki analisis mendalam terkait siapa sosok yang tepat menjadi capresnya. Cukup sulit dan sangat disayangkan, jika PDIP meninggalkan sosok Ganjar dan lebih memilih Puan sebagai calonnya. Apalagi ditinjau dari hasil survei, nama Ganjar cukup potensial untuk dipertaruhkan.

Berkaca hasil survei Charta Politika yang dirilis Kamis (29/9), figur Ganjar Pranowo tembus mencapai 31,1% di antara bakal capres potensial lainnya. Sedangkan nama Prabowo Subianto berada di urutan kedua sebesar 24,4% serta Anies Baswedan di urutan ketiga sebesar 20,6%. Ridwan Kamil berada di urutan keempat yakni 7,2%, disusul Sandiaga Uno sebesar 2,5% dan Puan Maharani 2,4%. Dalam kalkulasi lima besar, nama Puan tidak termasuk dalam hitungan.

Dalam rilisan Lembaga survei Political Statistics (POLSTAT) nama Ganjar juga disebut berada di urutan kedua dengan perolehan 19,8%, sedangkan Prabowo menempati posisi pertama sebesar 31,2%. Dari hasil survei POLSTAT, nama Puan juga disebutkan berada di posisi keenam sebesar 4,8%, di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 5,4% (detikcom, 16/9).

Saya yakin, PDIP adalah partai yang rasional. Dengan berkaca pada hasil survei, tentu tak gegabah memutuskan Puan Maharani sebagai figur andalannya. Apalagi nama Puan masih sangat jauh menempati posisi lima besar atau bahkan tiga besar sebagai sosok yang diperhitungkan publik. Jika belakangan ini PDIP memunculkan nama Puan dan disorot oleh lembaga survei sebagai objek penelitiannya, itu hanyalah cara PDIP dalam mendongkrak nama Puan.

Sang ibunda yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri paham betul, Puan masih banyak waktu untuk terus berproses. Sembari mematangkan kedewasaannya dalam berpolitik, tiada salahnya nama Puan didongkrak untuk pemilu-pemilu yang akan datang. Sedangkan Ganjar, selain juga kader dan memiliki mesin politik yang sudah tertata dengan baik juga sangat potensial sebagai figur capres 2024 ditinjau dari elektabilitas yang dimilikinya. Namanya selalu diposisi tiga besar hasil survei nasional. Selain rekam jejak dan pengalaman memimpin dengan baik, popularitas yang dimilikinya juga cukup bagus sekaligus bisa diandalkan.

Simpulannya, sikap PDIP yang hingga kini belum menentukan capres dan membiarkan kader saling menggalang dukungan secara diam-diam tidak lain adalah taktik belaka dalam mendongkrak Puan Maharani untuk pemilu-pemilu yang akan datang. PDIP akan merasa rugi jika mengabaikan potensi Ganjar Pranowo dengan segala potensi dan elektabilitas yang bagus. Apakah tidak sayang jika Ganjar dicapreskan oleh partai lain?

Didik T. Atmaja alumnus FISIP Universitas Wahid Hasyim Semarang. Pegiat pada Sino Nusantara Institute

Editor: Syafri Ario
(Rupol) 

Tags: Puan atau GanjarSiasat PDIP
Previous Post

Jaksa: Putri Candrawathi Bersama Brigadir J Berdua Selama 15 Menit

Next Post

Jaksa: Berikut Detil Kronologi Pembunuhan Berencana Brigadir J

Rupol

Next Post
Sidang Perdana Terdakwa Ferdy Sambo Cs/Ist

Jaksa: Berikut Detil Kronologi Pembunuhan Berencana Brigadir J

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil/Ist

Tegas! Tak Tuntaskan Kasus Brigadir J, KP3 Desak Kapolda Metro Jaya Mundur

3 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In