• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home RuangOpini

Mungkinkah Muhaimin Berlaga di Pilpres 2024? Tidak Mungkin!

Oleh: Dr. Sholeh Basyari, M.Phil

by ruang politik
28 September 2022
in RuangOpini
451 34
Dr. Sholeh Basyari, M.Phil

Dr. Sholeh Basyari, M.Phil

519
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM-Menyebut nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, maka akan tergambar sebuah perjalanan panjang seorang politisi kawakan yang penuh warna.

Nama Muhaimin selalu berada dalam pusaran politik nasional, seiring dengan bergulirnya masa-masa reformasi sampai saat sekarang ini. Peristiwa-peristiwa politik apapun, Muhaimin selalu berada di garis terdepan apalagi dalam setiap perhelatan kontestasi pemilu dan pilpres.

RelatedPosts

Orkestrasi Penguasa Bayangi Pemilu 2024

Putusan MK Final dan Mengikat, Tidak Bisa Dibatalkan MKMK

Kritik Esensial Persempuan Bukan Eksistensial

Kelihaian berpolitik Muhaimin sudah teruji sejak awal dengan pergulatan yang keras, ketika berseteru dalam perebutan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang tidak lain adalah pamannya sendiri.

Gus Dur pada masa itu adalah sosok paling penting bagi PKB, sementara Muhaimin seorang murid yang masih dalam tahap ‘pengataman’ ilmu dari sosok Gus Dur sendiri.

Singkat cerita, Muhaimin berhasil ‘mengakuisisi’ PKB dari kelompok Gus Dur, namun keberhasilan itu meninggalkan jejak perseteruan yang panjang dengan para pengikut Gus Dur (Gusdurian), yang sampai saat ini belum bisa terselesaikan oleh Muhaimin. Walaupun para Gusdurian sebagian besar tetap bergabung dengan PKB sebagai warisan Gus Dur, namun Muhaimin belum bisa sepenuhnya merasuk ke dalam jiwa mereka.

Inilah salah satu faktor utama, mengapa elektabilitas Muhaimin tidak tegak lurus dengan PKB yang selalu berada pada posisi 4 besar dengan elektabilitas di atas 8 persen. Muhaimin sendiri di berbagai survey elektabilitas calon presiden (capres), hanya bercokol pada papan bawah, dengan capaian elektabilitas kurang dari 2 persen.

Tidak ada yang bisa membantah, Muhaimin bersinar terang di politik terutama di internal PKB. Dia bertahan sebagai ketua umum selama 17 tahun sejak 2005 lalu.

Muhaimin juga selalu membawa PKB sebagai partai pemenang dalam perhelatan pilpres, sejak masa Presiden SBY sampai 2 periode Presiden Jokowi. Berbagai jabatan penting juga telah dia rasakan, seperti Menteri Tenaga Kerja dan Wakil Ketua DPR 2 periode.

Pada Pilpres 2019 lalu, Muhaimin cukup serius dalam menjajakan diri sebagai capres/cawapres dari PKB.
Berbagai manuver dan kampanye masif dilakukan di seluruh Indonesia melalui jaringan PKB.
Dengan mengusung merk dagang ‘JoIn’, Muhaimin juga mengkampanyekan diri sebagai wakil paling tepat bagi Presiden Jokowi dalam menghadapi Pilpres 2019.

Merk dagang ‘JoIn’ menggema ke seluruh Indonesia, jutaan spanduk, poster dan alat peraga lain disebar.
Tapi pada saat-saat terakhir pendaftaran capres, tiba-tiba Muhaimin bermanuver dengan mengusung Ma’ruf Amin yang akhirnya menjadi wakil presiden.

Rekam jejak Pilpres 2019 itu, masih membayangi sampai saat ini. Banyak pihak menyebut sosialisasi pencapresan Muhaimin kali ini, juga akan berakhir seperti pada pilpres lalu. Dimana pada saatnya nanti, Muhaimin akan kembali menyerahkan dukungan PKB kepada nama-nama lain yang lebih potensial.

Elektabilitas yang selalu berada pada papan bawah dan minimnya dukungan dari struktur PBNU, akan menjadi alasan Muhaimin terpaksa akan memberikan ‘panggungnya’ kepada tokoh-tokoh, seperti Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD atau bisa juga ke Menteri BUMN Erick Thohir.

Mungkinkah Muhaimin Berlaga di Pilpres 2024?

Jika pertanyaan itu ditujukan kepada saya, jawaban saya saat ini jelas ‘Tidak Mungkin!’. Jawaban saya tentu melihat dari rekam jejak yang di elaborasi dengan kondisi kekinian.

Jika pada Pilpres 2019 lalu, langkah Muhaimin yang cenderung lebih ringan dan terukur, tidak bisa mengantarkannya ke gelanggang kontestasi, apalagi dengan kondisi sekarang yang jauh lebih berat di bawah bayang-bayang rendahnya elektabilitas.

Saat ini, banyak bermunculan tokoh-tokoh yang memiliki irisan dengan NU dan memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dari Muhaimin. Tokoh-tokoh itu juga relatif lebih bisa diterima oleh instrumen-instrumen yang ada di kalangan NU, seperti struktural PBNU, Badan Otonom (Banom) PBNU dan Gusdurian.

Bagi saya, selagi Muhaimin belum bisa memperbaiki hubungan dengan struktural PBNU dan Gusdurian, maka peluang untuk mendapatkan dukungan maksimal dari warga NU tidak akan berhasil, tentunya ini juga akan mempengaruhi partai dan capres lain untuk menggandengnya.

Tidak bisa diabaikan juga, beberapa kasus-kasus korupsi yang sempat membuat nama Muhaimin terseret.
Terutama kasus ‘kardus duren’, yang selalu akan menjadi beban, sampai kasus ini benar-benar menjadi kasus yang inkrah dan terang benderang.

Makanya saya berkali-kali menghimbau kepada Muhaimin, untuk ikut mendorong KPK untuk menuntaskan kasus tersebut, karena menjadi beban berat, terlepas dari benar atau tidaknya Muhaimin terlibat di dalamnya.

Tulisan ini tentunya akan dianggap tendesius dan penuh dengan ketidak-sukaan terhadap Muhaimin, jika saya tidak melanjutkan dengan kemungkinan Muhaimin bisa ikut dalam kontestasi pada Pilpres 2024.
Karena jawaban saya tidak mungkin, itu adalah kondisi terkini atau peta pada saat ini berdasarkan berbagai faktor terutama elektabilitas dan rekam jejak.

Muhaimin akan menjadi sosok paling potensial dan menjadi magnet kuat pada Pilpres 2024, jika mampu menata kembali hubungannya dengan struktural PBNU, Banom PBNU dan Gusdurian.
Tentunya semua itu membutuhkan energi dan keihklasan yang luar biasa, namun kemungkinan tetap terbuka.

Untuk memperbaiki elektabilitasnya yang rendah, Muhaimin tidak perlu membuat konser, festival dan berbagai acara-acara penuh kemegahan. Cukup dengan membenahi di internal PKB dan NU, mengingat elektabilitas PKB di atas 8 persen dan warga NU yang berjumlah 70 juta lebih.

Ayo Gus Muhaimin, rangkul lagi keluarga besar anda..!

Penulis adalah: Direktur Eksekutif CSIIS, Aktivis NU dan Pengajar Filsafat Politik

Previous Post

DPR: Inspektorat Kemendikbud Ristek Perlu Audit Tim Shadow Nadiem Makarim

Next Post

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan Sertipikat Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten Ngayogyakarta Hadiningrat

ruang politik

Next Post
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan Sertipikat Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten Ngayogyakarta Hadiningrat

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan Sertipikat Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten Ngayogyakarta Hadiningrat

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Habib Umar Alhamid/Ist

Puji Kepemimpinan SBY, Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago

Kontroversi ‘Amplop Kiai’, CSIIS: Suharso Jadi Beban Berat PPP

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In