RUANGPOLITIK.COM – Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono optimistis meraih suara maksimal pada Pemilu 2024.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menegaskan dirinya akan bekerja keras agar partai warisan ulama ini tidak tenggelam sebab saat ini berada di ambang batas parlemen.
“PPP tidak ingin mengulang sejarah buruk. PPP mendapat suara kecil pada Pemilu 2019. Maka, saya dan beserta pengurus DPP PPP akan berusaha keras agar partai berlambang Ka’bah ini tidak tenggelam di antara partai baru lainnya,” kata Muhammad Mardiono saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu malam (8/9).
Dia menambahkan, PPP tidak sendirian, partai lain juga akan menghadapi agenda besar tahapan Pemilu 2024 yang waktunya kurang dari 500 hari. Ini pekerjaan besar, kewajiban konstitusi bagi PPP untuk ikut dalam penyelenggaraan pemilu.
Berita Terkait:
Soal Nasib PPP dan KIB di 2024, Ini kata Plt Ketum Mardiono…
Terkait Posisi Mardiono di Wantimpres, Jokowi: Tunggu Masalah PPP Selesai
Mardiono Serahkan Berkas Pergantian Ketum PPP ke Kemenkumham
Sebelumnya, Mardiono dipilih sebagai Plt. Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP pada tanggal 4—5 September 2022 di Banten.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyatakan bahwa pergantian jabatan ketua umum dari Suharso Monoarfa kepada Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas untuk menguatkan konsolidasi partai.
Ia menjelaskan bahwa pergantian itu merupakan reorganisasi dan revitalisasi fungsi jabatan kader partai maupun kader partai yang menjabat di eksternal.
Sebelum pergantian ketua dalam mukernas, Arsul menegaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Suharso Monoarfa.
Ditegaskan pula bahwa proses itu sudah sesuai dengan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART).