RUANGPOLITIK.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI, Kamis (25/8/2022) bahwa kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite akan habis pada September 2022. Sedangkan Solar berpotensi habis pada Oktober 2022
Artinya, anggaran subsidi dan kompensasi untuk kedua BBM bersubsidi itu akan habis sebelum akhir tahun.
Dari data yang disampaikan mantan Direktur Bank Dunia itu, pada postur APBN 2022, pemerintah telah menetapkan kuota Pertalite sebanyak 23,05 juta kiloliter (KL).
Namun hingga Juli 2022 realisasi konsumsi Pertalite di masyarakat ternyata sudah mencapai 16,84 juta KL.
Jika BBM saja sebelum akhir tahun sudah habis, Sri Mulyani mengatakan bukan pemerintah mencabut subsidi tetapi subsidinya yang sudah habis.
Berita Terkait:
Harga BBM Pertalite Tidak Naik, Jokowi Minta Masyarakat Bersyukur
Airlangga: Pemerintah Akan Umumkan Kenaikan Harga Pertalite dan LPG
Luhut Sebut Harga Pertalite dan Gas 3 Kg Bakal Ikut Naik
Parahnya, melihat tipisnya kuota yang sudah terpakai untuk BBM bersubsidi ternyata sebagian besar yang menggunakan adalah orang kaya. Misalnya saja, Sri Mulyani mengatakan untuk solar yang menikmati paling banyak adalah 4 top rumah tangga tertinggi.
“Sedangkan yang Pertalite juga sama, 86%, atau Rp 80 triliun adalah yang menikmati rumah tangga top 3 dari total kita subsidi Rp 93 triliun. Solar dari Rp 143 triliun itu hanya 89% atau Rp 127 triliun yang menikmati dunia usaha dan orang kaya,” ucapnya.
“Orang miskin dari ratusan triliun subsidi dia hanya menikmati sangat kecil 15,8 juta yang menikmati orang kaya (dari 23 juta kiloliter pertalite). Jadi hanya 3,9 juta yang dinikmati kelompok terbawah. Solar juga sama, dari 15 juta kiloliter itu hanya kurang dari 1 juta kiloliter yang dinikmati kelompok miskin,” tutupnya.
Editor: Rikky A. D
RuPol