RUANGPOLITIK.COM-Sejak digelar kembali persidangan tindak pidana pemalsuan dokumen perusahaan asuransi Allianz, terdakwa Alvin Lim terlihat kerap melontarkan protes di ruang sidang.
Pada video viral pembacaan tuntutan yang digelar Kamis (29/6/2022) lalu, misalnya, terekam sikap terdakwa Alvin Lim bersuara keras menghardik tim jaksa penuntut umum (JPU) yang dipimpin Syahnan Tanjung.
Di video viral berdurasi 1 menit 12 detik itu, terdakwa Alvin Lim melontarkan suara keras kepada tim JPU bak orang yang tengah kesurupan hingga membuat kegaduhan dan persidangan diskors oleh majelis hakim.
“Saya tensi tau, gak!! Saya punya penyakit tensi makanya berapi-api. Saya punya hak untuk diperiksa,” lontar terdakwa Alvin menimpali tim JPU yang menyebut dirinya berapi-api di persidangan.
Tak puas sampai di situ, terdakwa Alvin Lim berdiri dari tempat duduknya dan berusaha menghampiri tim JPU. Petugas keamanan dalam pengadilan yang menyaksikan adegan tersebut langsung bergerak cepat menenangkan terdakwa yang terlihat emosi.
Berita Terkait:
Bikin Gaduh Persidangan, Persadi: Alvin Lim Lecehkan Pengadilan
MK Tolak Legalisasi Ganja Medis untuk Kesehatan
Mantan Gubernur Riau Annas Maamun Dituntut 2 Tahun Penjara
Mahasiswa Unila Tetap Ajukan Judicial Review UU IKN, Hakim Tak Perlu Intimidatif
Terdakwa Alvin Lim terus nyerocos ke arah tim JPU. “Sekolah hukum, bukan luh!” hardik terdakwa kepada salah seorang tim JPU.
“Saya tensi. Kamu bisa cek saya tensinya tinggi, gimana sih?” lanjut Alvin beralasan saat tim petugas memintanya untuk tenang mengikuti kembali jalannya persidangan.
Video viral tersebut jadi perbincangan publik lantaran dinilai melampaui batas dan kepatutan.
Bahkan, Ketua Umum Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Otto Hasibuan angkat bicara dan menyesalkan sikap Alvin Lim.
“Dari tayangan video ini saya menyesalkan dan sangat prihatin,” kata Otto kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).
Otto Hasibuan menyebut ekspresi yang berlebihan dapat menggangu jalannya proses persidangan.
“Saya prihatin dan menyesalkan, seharusnya kejadian seperti itu tidak perlu terjadi. Kejadian seperti itu sangat kita sesalkan,” ujarnya. (DAR)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)