RUANGPOLITIK.COM-Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengungkapkan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) harus bekerja keras supaya bisa lolos dalam Pemilu 2024 dengan pertimbangan turunnya persentase elektabilitasnya berdasarkan hasil survei nasional terbaru.
Sebelumnya elektabilitas PPP menempati angka 4,52 persen dan turun pada survey kali ini menjadi 2,9 persen . Survei dilakukan pada tanggal 15-29 Juni 2022 dengan metode telephoning.
“PPP butuh perjuangan yang signifikan untuk kembali lolos pada Pemilu 2024,” ungkap Adi yang dikutip Rabu, (13/7/2024).
Dia menjelaskan bahwa elektabilitas PPP saat ini berada di urutan ke sembilan dengan angka 2,9 persen.
Berita Terkait:
Bukan Ganjar atau Anies, Ini Sosok Paling Mampu Akhiri Polarisasi di Pilpres
Ganjar Pranowo Disebut Bisa Tinggalkan PDIP
Survei Capres: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo-Anies
Anies, Ganjar dan Prabowo Bersaing di Hasil Survei, Ini Kata Refly Harun…
“Kami memberikan pertanyaan kepada responden jika pemilihan umum (pemilu) aggota legislatif dilangsungkan pada hari ini, partai apa yang dipilih. Hasilnya PPP ada pada urutan kesembilan,” tutur Adi.
Menurut Adi, PPP butuh perjuangan lebih untuk bisa kembali lolos pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 jika dibandingkan dengan partai lain yang lolos ke Senayan dikarenakan ambang batas parlemen ada di angka 4 persen.
Adi menginfokan bahwa ada delapan partai yang memiliki elektabilitas lebih tinggi daripada PPP, yakni PDIP 19,9 persen, Gerindra 12,1 persen, Golongan Karya 10,7 persen, PKB 9,3 persen, Demokrat 8,8 persen, PKS 7,6 persen, Nasdem 6,3 persen, serta PAN 4,5 persen.
Survei yang dilakukan PPI diambil dari sampel yang terdiri dari 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)