RUANGPOLITIK.COM – Almarhum KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) diketahui merupakan tokoh senior PPP. Mbah Moen aktif di PPP pada tahun 1995 hingga 1999. Pada periode itu Mbah Moen menjabat Ketua MPP Partai Persatuan Pembangunan, dan kemudian menjadi Ketua Majelis Syari’ah PPP sejak 2004.
Nama Mbah Moen kembali mencuat usai berhasil mendamaikan PPP yang kala itu terpecah menjadi dua kubu, Romahurmuziy dan Djan Faridz. Meskipun Mbah Moen pernah menjabat sebagai Ketua Syuriah NU Provinsi Jawa Tengah, namun dirinya tetap berada di PPP hingga akhir hayat.
Walaupun nama Mbah Moen pernah menjadi tokoh sentral bagi PPP, namun hal itu nampaknya tak berlaku bagi kedua anaknya. Yakni Gus Najih dan Gus Wafi yang memilih masuk dalam struktur Timnas Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Keduanya diketahui bernama lengkap KH Muhamad Najih Maimoen (Gus Najih) dan KH Wafi Maimoen Zubair (Gus Wafi). Dalam Timnas AMIN keduanya masuk sebagai Anggota Dewan Penasihat yang diketuai KH Syukron Makmun. Lalu seperti apa profil keduanya, dikutip dari laman Ponpes Al Anwar, KH Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih) merupakan putra kedua KH Maimoen Zubair.
Gus Najih merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar sejak 2019. Dikutip dari stekom.ac.id, Gus Najih menempuh pendidikan di Madrasah Ghozaliyyah Syafiiyah (MGS) di Karangmangu, desa di Sarang.
Pada 1982, Gus Najih berangkat ke Makkah belajar atas perintah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki setelah Najih mengikuti kajian kitab Sayyid al-Maliki di Malang. Setelah memperdalam ilmu agama di Makkah, Muhammad Najih kembali ke Sarang pada 1995, mengabdi di Pondok Pesantren Al-Anwar.
Gus Najih ditugaskan mengurus Ribath Darusshohihain yang berfokus pada ilmu hadis. Sementara itu KH Wafi Maimoen Zubair (Gus Wafi) merupakan putra keempat dari KH Maimoen Zubair dan Nyai Masthi’ah. Gus Wafi lahir pada 15 Maret 1977, di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Gus Wafi belajar langsung pada Mbah Moen dan para guru di Madrasah Ghozaliyyah Syafi’iyyah. Ia lulus pada 1998. Dikutip dari Bangka Pos, Gus Wafi kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Al Fattah Al Islamiy Damaskus, sebuah Universitas di Syiria. Gus Wafi belajar di sana selama 4 tahun.
Selasai belajar di Syriia, ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Zamalik, kota tua Kairo, Mesir. Pada 2004, Gus Wafi kembali ke Sarang dan menjadi pengajar di sana. Ia mengajar kelas Muhadhoroh dengan jenis ilmu tarikh.
Bergabungnya 2 Putra Kiai Maimoen Zubair ke Timnas AMIN ini, menyisakan pertanyaan besar. Mengingat PPP partai yang selama ini lekat dengan sosok Kiai Maimoen sudah mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.
Tim Rupol sudah mencoba menghubungi beberapa orang pengurus DPP PPP guna meminta tanggapan atas hal tersebut, namun belum ada satupun yang memberikan tanggapan. (dfp)
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)