• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Nasional

Agama Dalam Politisi, Pengamat: Boleh Asal Bukan Jadi Alat Serang

by Ruang Politik
18 November 2023
in Nasional
427 9
Ma'ruf Amin sampaikan tidak bawa agama sebagai isu kampanye/Ist

Ma'ruf Amin sampaikan tidak bawa agama sebagai isu kampanye/Ist

466
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RUANGPOLITIK.COM – Agama menjadi sangat krusial ketika dijadikan isu kampanye pasangan capres-cawapres. Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, tidak membawa agama, menjadi salah satu cara mencegah politik identitas di Pemilu 2024.

Karena agama menjadi hal cukup sensitif, beberapa pengamat menanggapi persoalan agama ini. Efriza pengamat politik dari Citra Institute mengatakan, narasi agama dibawa umumnya untuk menyasar kepada kategori pemilih dengan dasar sosiologis.

RelatedPosts

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

Bahas Soal Kerjasama MRT Jakarta, Jokowi Bakal Temui PM Jepang

Bahas Pengungsi Rohingya, Menlu Temui Komisioner PBB

“Berbicarakan agama, juga memang kontestasi pemilu tak bisa dilepaskan dari politik identitas. Politik identitas yang dibangun adalah semangat identitasnya, misal kategori pemimpin dengan dasar orang asli daerah, semangat asli daerah adalah wujud dari politik identitas. Hal biasa saja untuk menguatkan basis pemilih,” kata Efriza kepada Rupol.

Dia mengatakan, hanya saja politik identitas akan berpengaruh negatif jika dibungkus oleh politik demagogi. Di mana disebutkan Efriza, ini memanipulasi emosional warga untuk kepentingan kekuasaan semata.

“Nah, agama dalam kampanye politik masih bisa dianggap positif jika dijelaskan kepada konsep universal. Sayangnya banyak politisi, membangkitkan politik identitas dengan napas demagogi. Yang dibangkitkannya adalah kemarahan, kebencian, ia membangun sentimen emosional,” jelasnya.

Dia menambahkan, sehingga jadi tidak kategori pendidikan politik tetapi bermakna membungkus agama dengan politik demagogi yang akhirnya ia berkuasa tetapi mendegradasi demokrasi itu sendiri.

Menurut Efriza, membawa pendekatan narasi agama untuk kepentingan menyangkut harkat martabat dari nilai-nilai kemanusiaan, itu tak masalah, agama dalam substansi universal.

“Yang tak boleh adalah merendahkan sesama, kemanusiaan sesama, dalam upaya meraih dukungan, simpatik publik, maupun untuk tujuan meraih kekuasaan semata tetapi menghadirkan gesekan keras di tingkat masyarakat. Agama itu adalah untuk kebaikan sesama, memanusiakan manusia, dan menjadi bagian dari nilai-nilai sila pertama Pancasila,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Efriza menegaskan, nilai-nilai agama adalah yang bersifat membangun, mengingatkan, dan universal itu yang perlu disampaikan, misal mengingatkan bahwa jabatan itu adalah amanah, dan amanat adalah nilai-nilai sakral, yang harus dijaga dan tak boleh diingkari.

“Hal ini boleh saja, dengan tujuan menyasar kategori perilaku pemilih sosiologis,” kata dia.

Selain itu, pengamat politik ujang Komarudin juga mengatakan hal senada dengan Efriza. Dia mengatakan, agama boleh dibawa dalam politisi.

Ini dikatakan Ujang, karena agama merupakan tuntunan aturan dalam kehidupan sehari. Ujang menyebutkan, ini seperti aturan bernegara, di mana agama juga mengatur masalah bermasyarakat.

Namun dia menegaskan, bila agama dijadikan alat serang atau legitimasi dalam politik itu yang dilarang.

“Kalau agama sendiri konsepnya menjadi kebaikan maka boleh dibawa dalam politik. Karena sebenarnya agama tidak bisa dipisahkan di dalam politik,” ungkap Ujang.

“Tetapi kalau agama itu dipolitisir, dijadikan alat untuk kepentingan politik tertentu, itu yang tidak boleh. Jadi harus dibedakan,” tambahnya.

Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)

 

Tags: Capres-cawapresisu agamaKampanyeMa'ruf AminPolitik
Previous Post

500 Pasien Menjerit, RS Indonesia di Gaza ‘Digenangi Darah’

Next Post

Pengamat: Dorong Gerakan Kelas Terpelajar untuk Hentikan Oligarki Jokowi

Ruang Politik

Next Post
Presiden Jokowi/Ist

Pengamat: Dorong Gerakan Kelas Terpelajar untuk Hentikan Oligarki Jokowi

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago

Kontroversi ‘Amplop Kiai’, CSIIS: Suharso Jadi Beban Berat PPP

3 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In