RUANGPOLITIK.COM – Penyelenggaran pemilihan umum (Pemilu) 2024 haruslah netral. Pasalnya pengalaman pemilu di Indonesia sudah berlangsung sejak 2004 lalu.
Di mana saat itu, pertama kalinya masyarakat Indonesia memilih langsung presiden dan wakil presiden. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno yakin jika Pemilu 2024 berjalan dengan netral.
Dia mengatakan hal tersebut karena Indonesia memiliki benteng yang kuat sebagai pengawas yakni masyarakat. Selain itu, Menparekraf ini juga menyebutkan, sistem Pilpres ini sudah berjalan sejak tahun 2004.
“Kita memiliki sistem yang sudah berjalan pemilihan langsung ini dari 2004. Maka dari segi netralitas maupun segi keberpihakan itu dapat di potret tidak terlalu berpengaruh,” ujar Sandiaga di acara diskusi Netralitas Pemilu dan Ancaman Demokrasi di DPP PPP, Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2023).
Mantan Wagub DKI Jakarta ini mengatakan, masing-masing orang memilih berdasarkan kebutuhannya.
“Orang memilih semua berdasarkan dengan apa yang menjadi kebutuhan mereka dan kebutuhan merek baik di 2017 ataulun 20q9 adalah kebutuhan ekonomi, lapangan kerja, harga-harga bahan pokok, dan pemerintahan yang bersih bebas terus,” ungkap Sandi.
Dia mengungkapkan, perbincangan terkait netralitas penyelenggaraan negara digaungkan sehari-hari. Sandi mengatakan, ini bisa dilihat dari netralitas ASN, TNI serta organisasi birokrasi.
“Oleh karena itu, dari dua pengalaman saya, tadi saya percaya sebagai ketua Bapillu Nasional maka kami sangat percaya bahwa penyelenggaraan Pemilu dapat menjaga netralitas,” tuturnya.
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)