RUANGPOLITIK.COM – PDIP sejak beberapa waktu lalu nampak sering menyerang Presiden Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka. Menurut pengamat, hal ini dilakukan PDIP karena sosok ayah dan anak tersebut tidak memberikan pendidikan politik dan etika politik dalam perpolitikan di Indonesia.
“Bagaimana seorang Gibran yang dibesarkan dalam politik oleh PDI Perjuangan tidak menunjukkan suatu kepatutan bahwa sebelum melangkah berseberangan dengan PDI Perjuangan seharusnya terlebih dahulu keluar dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, kepada Rupol, Jumat (10/11/2023).
Fernando mengatakan, apa yang dilakukan Gibran seolah ingin menunjukkan kepongahannya seakan apa yang diraih karena keberhasilannya dan capaiannya sendiri tanpa andil dari PDI Perjuangan yang membesarkannya dan Jokowi, Bapaknya.
“Jokowi juga sangat membuat kecewa PDI Perjuangan dan Megawati sehingga mendapatkan serangan dari PDI Perjuangan,” tegasnya.
Dilanjutkan Fernando, Walaupun dalam beberapa kesempatan Jokowi selalu ingin mengatakan dan menunjukkan akan bersikap netral pada pilpres 2024, namun publik tidak akan percaya karena tidak akan mungkin Jokowi membiarkan anaknya berjuang sendiri.
“Hal tersebut didasari oleh upaya Jokowi yang seolah enggan melepaskan kekuasaannya dengan melakukan upaya penundaan pemilu dan mengupayakan agar masa jabatan presiden 3 periode melalui orang disekitarnya,” tutupnya. (dfp)
Editor: Syafri
(Rupol)