• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home RuangOpini

Kritik Esensial Persempuan Bukan Eksistensial

by Ruang Politik
2 November 2023
in RuangOpini
421 22
Ilustrasi perempuan/Freepik

Ilustrasi perempuan/Freepik

474
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil.

RUANGPOLITIK.COM – Apakah ada yang memandang kritik terhadap perempuan adalah perempuan secara esensi? Atau pertanyaannya diubah, mungkinkah kritik-kritik terhadap perempuan, sejatinya kritik membawa, sebut saja dengan pengaruh positif terhadap eksistensi perempuan? Bukankah kebebasan sebagai akibat (“effect of the issue”) dapat menjadi persoalan, tidak semata bertumpu pada esensi seorang baik laki-laki maupun perempuan?

RelatedPosts

Orkestrasi Penguasa Bayangi Pemilu 2024

Putusan MK Final dan Mengikat, Tidak Bisa Dibatalkan MKMK

Teman-Teman Angkatan 98, Ada Pak Mahfud Nih Sebagai Cawapres

Kemudian persoalan pembatasan, isu yang sering dihembuskan berupa pembatasan terhadap seorang karena dianggap sebagai perempuan. Padahal jika yang dimaksudkan ialah islah; upaya pembenahan atau usaha meluruskan apa yang menjadi tabiat atau karakter sebut saja buruk dari perempuan, maka kritik terhadap perempuan telah membawa kehidupan dunia serta peranannya di dunia menjadi lebih baik, namun bukankah berbagai persoalan menjadi rumit dan kian pelik?!

Pertimbangan yang penting di tengah terbukanya ruang kebebasan untuk direfleksikan adalah tidak semata kata para ahli berupa daya saing perempuan di ranah publik, baik pada berbagai sektor kerja atau pada kesempatan pengembangan diri dan keterampilan seperti sekolah dan ruang publik lainnya, serta konsistensi terhadap ranah tersebut setidaknya secara ide, seperti bersaing pada sektor pekerjaan-pekerjaan berat sekali pun, atau berlomba dalam sisi kualitas pada ranah pendidikan, tetapi pertanggungjawaban terhadap pembukaan pintu kebebasan yang disalahguna misalnya.

Meski termasuk persoalan klasik, alasan-alasan pencerahan terhadap berbagai persoalan tersebut dibutuhkan sebagai perannya dalam penyeimbang pandangan, tidak dalam pengakuan (klaim) terhadap keadilan, mengaku dan merasa mampu namun berusaha sepenuh daya untuk mampu berbuat adil, setidaknya pada ide/pemikiran. Kritik terhadap perempuan pada ranah paradigmatik sebenarnya adalah usaha justru menjatuhkan martabat dan keistimewaan perempuan.

Penghembusan isu, belakang dikenal dengan istilah konsep pemikiran, serupa kritik atau usaha yang biasa dikatakan membela hak-hak khas perempuan pada kenyataannya mengancam eksistensi bahkan ranah eksistensi perempuan, isu-isu lain juga bersumber, bercorak, dan berorientasi relatif sama, seperti pluralisme agama yaitu terhadap (penganut) agama, liberalisme terhadap pandangan ekonomi, sosial, juga politik, serta globalisasi yang justru sebenarnya menerjang tembok-tembok budaya atau kearifan lokal.

Maka Filsafat kembali hadir, sebagai sifat khas keilmuwan, Ilmu Filsafat membawa pencerahan. Semangat awal lahirnya ide berupa tidak sekedar “bisikan”, adalah dalam niat membawa pencerahan. Meski diakui sebagai produk pemikiran manusia, tidak mengherankan sering mengalami penolakan atau sebut saja dengan kontroversi di kalangan masyarakat terlebih kalangan intelektual; larangan mempelajarinya dan untuk menjauhi atau meninggalkannya, hukum haram atasnya dan lain sebagainya.

Di tengah hiruk-pikuk pandangan, ternyata tidak hanya terjadi berupa perbedaan pandangan antar atau internal para Filsuf, namun juga dari luar, Filsafat juga Ilmu Filsafat menjadi pencerahan khususnya terhadap berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan manusia, termasuk perkara yang berkait perempuan atau wanita yang seringnya dan diidentikkan dengan keduniaan.

Lantas mengapa harus Filsafat? Tidak cukupkah sikap diam atau meninggalkan secara begitu saja perkara tersebut serta berlepas diri sebagai jalan keluar? Jawaban ini dapat diterima secara begitu saja dalam kondisi (berjiwa) tenang, namun pandangan ini akan mendapat tantangannya tatkala berhadapan dengan kondisi hiruk-pikuk sebagaimana yang disebut di atas.

Meski sempit, Filsafat juga Ilmu Filsafat senantiasa berusaha menikmatinya sebagai medan perjuangan di sana. Tidak dalam arti bertanggung jawab secara sepenuhnya, namun Filsafat juga Ilmu Filsafat senantiasa berjuang dengan tidak meninggalkan realita sebagaimana kondisinya, sebut saja yang disebut tadi dengan istilah hiruk-pikuk. Jika kondisi tersebut terjadi di kegelapan, misalnya malam hari, maka Filsafat dan Ilmu Filsafat, khasnya ilmu bersifat menerangi. Filsafat menjelma cahaya di sana. Atau sekedar membawa suasana khas kebudayaan di sana, “entahlah!” (***)

Tags: kritik esensialOpiniPerempuan
Previous Post

Soal Hak Angket, Pengamat: Perlu Dikaji Secara Serius

Next Post

Bawaslu: Larang Kampanye Sebelum 28 November

Ruang Politik

Next Post
Gedung Bawaslu/Ist

Bawaslu: Larang Kampanye Sebelum 28 November

Recommended

Ilustrasi Pemilu Serentak 2024/RuPol

Menggaet Ceruk Undecided Voters di Pemilu 2024, Begini Strategi Paslon…

1 tahun ago
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan)memberikan keterangan terkait rancangan desain interior Istana Presiden di IKN, Rabu 13 Desember 2023./Biro Set Pres/Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri PUPR: Jokowi Sudah Teken Desain Interior Istana Presiden di IKN

1 tahun ago

Trending

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago

Popular

Ilustrasi Kucing/Ist

Polisi Turun Tangan, Belasan Kucing Mati Mendadak di Sunter Jakut

2 tahun ago
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/net

LaNyalla Sebut Klaim Luhut Soal Big Data Tidak Dapat Dibenarkan

3 tahun ago
Ilustrasi Pegambilan Uang/Ist

Sosok SB dan DY yang Disebut Sri Mulyani Punya Transaksi Jumbo, Mulai Terungkap?, Ini Faktanya…

2 tahun ago
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen

3 tahun ago
Tiga pasang capres-cawapres versi menggemaskan/Instagram Farisalmn

Ujang Komarudin: Nomor Urut Mudahkan Sosialisasi Bukan Naikkan Elektabilitas

2 tahun ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In