RUANGPOLITIK.COM – Presiden Joko widodo dikabarkan akan melakukan pergantian (reshuffle) kabinet pada Rabu, (25/10). Menanggapi hal itu Direktur Rumah Politik Fernando Emas menyebut hal itu tidak terlepas dari sharing kekuasaan.
“Apalagi kalau benar AHY masuk dalam Kabinet Jokowi-Amin untuk menempati posisi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo,” katanya, Selasa (24/10).
Fernando menuturkan selain bagi-bagi kekuasaan, Jokowi juga memberikan kompensasi atas dukungan Partai Demokrat kepada Gibran Rakabuming menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Selain itu semakin membuktikan bahwa Jokowi tidak akan bersikap netral pada pilpres 2024 yang akan datang karena lebih memilih berseberangan dengan Megawati yang telah membesarkannya dan lebih memilih SBY yang memiliki konflik dengan Megawati,” tegasnya.
Fernando menuturkan, diakhir masa jabatannya Jokowi lebih mementingkan melanggengkan kekuasaan dibandingkan fokus untuk menuntaskan program-programnya seperti masalah ketahanan pangan.
Seharusnya Jokowi mengangkat Menteri Pertanian dari kalangan teknokrat atau akademisi yang memahami persoalan pertanian dibandingkan mengangkat AHY.
“AHY sama sekali tidak memiliki pemahaman tentang pertanian sehingga sangat sulit diharapkan akan mampu menuntaskan persoalan yang dihadapi oleh para petani,” tutupnya. (dfp)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)