Beliau menekankan bahwa jihad dalam konteks ini adalah usaha nyata untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, dan santri memiliki peran penting dalam hal ini.
RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Haji Yahya Cholil Staquf, atau Gus Yahya, mendorong para santri untuk berperan aktif dalam upaya pembangunan negara sebagai bentuk perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Negara ini didirikan dengan jihad, masa depannya juga harus diperjuangkan dengan jihad,” kata Gus Yahya.
Beliau menekankan bahwa jihad dalam konteks ini adalah usaha nyata untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, dan santri memiliki peran penting dalam hal ini.
Gus Yahya menyatakan bahwa santri dapat berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan dengan cara menghasilkan ide-ide inovatif dan menerapkannya dalam pembangunan berkelanjutan.
Dalam ungkapan singkat, ia menyampaikan, “Jihad santri jayakan negeri.”
Gus Yahya juga mengingatkan bahwa Hari Santri Nasional memiliki akar sejarah yang dalam.
Ia merujuk pada Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang menjadi landasan peringatan Hari Santri Nasional.
Ia menekankan pentingnya menggunakan sejarah ini sebagai panduan dalam mempertahankan keutuhan negara, mirip dengan peran yang dimainkan oleh para santri pada masa kemerdekaan.
Peringatan Hari Santri Nasional di Surabaya telah dimulai pada Jumat (20/10), dengan berbagai kegiatan, termasuk penanaman ribuan bibit mangrove di Pantai Romokalisari, Surabaya.
Acara ini melanjutkan dengan jalan santai yang diikuti oleh puluhan ribu peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur serta luar daerah pada Sabtu pagi.
Rangkaian acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Puncak peringatan Hari Santri dijadwalkan berlangsung di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, pada Minggu, 22 Oktober 2023, dan diharapkan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Acara ini menjadi momen penting untuk merayakan dan memperingati peran santri dalam sejarah Indonesia serta memotivasi mereka untuk terus berkontribusi dalam pembangunan negara.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)