Dalam Zayed Award tersebut, Megawati menjadi anggota dewan juri independen dan internasional bersama lima tokoh dunia lainnya.
RUANGPOLITIK.COM – Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendapatkan kehormatan dengan menjadi juri Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia atau Zayed Award for Human Fraternity 2024 beberapa waktu lalu.
Megawati menjadi anggota dewan juri Zayed Award bersama lima tokoh dunia.
Terkait teknis penjurian tersebut, Megawati menerima Sekretaris Jenderal Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia, Mohamed Abdelsalam di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Megawati didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, dan anggota DPR Andreas Pareira.
“Penghargaan yang secara konsisten mengapresiasi dan mendukung hasil karya pembuat perubahan perempuan dan organisasi yang dipimpin perempuan di seluruh dunia,” ujar Megawati.
Dalam Zayed Award tersebut, Megawati menjadi anggota dewan juri independen dan internasional bersama lima tokoh dunia lainnya.
Mereka adalah Prefek Emeritus Tahta Suci Dikasteri Gereja Oriental, Kardinal Leonardo Sandri, Sekjen Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Rebeca Grynspan Mayufis, Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rabbi Abraham Cooper, mantan direktur jenderal UNESCO dan mantan menteri Bulgaria, Irina Bokova, dan Sekjen Zayed Award, Mohamed Abdelsalam.
Sebagai perwakilan dari berbagai bidang keahlian, para anggota dewan juri Zayed Award 2024 dipilih karena komitmen mereka terhadap pelayanan sosial di seluruh penjuru dunia dan dalam upaya hidup berdampingan secara damai.
Zayed Award ini digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai. Zayed Award pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan dokumen persaudaraan manusia yang bersejarah oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pemenang Zayed Award akan mendapatkan hadiah senilai US$ 1 juta.
Dalam beberapa bulan mendatang, dewan juri akan meninjau semua nominasi penghargaan yang berasal dari seluruh penjuru dunia dan dari berbagai lapisan masyarakat.
Rencananya, pertemuan awal dewan juri akan dilangsungkan pada November 2023 di Abu Dhabi dan dilanjutkan dengan pertemuan di Vatikan. Megawati mengusulkan salah satu pertemuan digelar di Bali.
Kepada Mohamed Abdelsalam, Megawati berharap pertemuan komite juri bisa dicocokkan dengan kesibukannya.
“Karena di Indonesia sedang sibuk menghadapi pemilu,” tutur Megawati.
Mohamed Abdelsalam kemudian menyerahkan dokumen persaudaraan manusia dalam bahasa Indonesia. Megawati membalas dengan memberikan kain batik kepada Mohamed Abdelsalam
“Saya menyerahkan dokumen perdamaian ini kepada Ibu Megawati,” ucap Abdelsalam.
Penyerahan Zayed Award akan diselenggarakan pada 4 Februari 2024 yang bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional yang diakui PBB. Agenda ini juga menandai peringatan penandatanganan dokumen persaudaraan manusia oleh Paus Fransiskus dan Ahmed Al-Tayeb.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)